Diamma.com – Gemerlap kecerian pergantian tahun Masehi 2011 menjadi 2012 dapat dirasakan di setiap penjuru daerah. Ledakan kembang api, tiupan terompet, dan bunyi kelakson kendaraan seakan melekat di telinga kita. Masyarakat berbondong-bondong keluar dari rumah untuk mencari hiburan di tempat keramaian demi mewujudkan kegembiraan di pesta pergantian tahun ini.
Beda halnya yang di lakukan di kawasan Monumen Nasional (MONAS), kerumunan Jamaah yang mengatas namakan MAJELIS RASULULLAH mengemas suatu kegiatan yang kontennya berbeda dengan yang lainnya. Majelis Rasullulah atau yang di singkat MR ini memberikan alternatif kepada masyarakat dimana dalam perayaan pesta tahun baru masehi ini sebaiknya tidak melakukan kegiatan hura-hura atau pun kegiatan yang tidak bermanfaat, melainkan bagaimana kita sebagai umat muslim selalu mengingat sang pencipta, yaitu Allah SWT.
“Begini ya, seperti yang anda ketahui, Tahun Baru ini adalah tahun barunya Yahudi, Nasrani dan kita menandingi, bagaimana kalo di acara tahun baru ini, semua orang islam bakar-bakaran seperti itu, apakah adat Islam, kita menandingi supaya orang Islam tahu, ini bukan tahun barunya umat Islam,“ jelas Muhammad Habib Burahman salah satu Jemaah MR
“Acara ini bukan untuk menyambut tahun baru, tetapi kita menyediakan alternatif. Dari pada hura-hura, mending kita dzikiran. Sama saja mau 2011 ataupun 2012 intinya kita dzikir,” jelas Ahmad Fauzi, salah satu panitia dari kegiatan MR ini. Dalam perayaan pesta tahun baru Masehi ini masyarakat memiliki kegiatan yang berbeda-beda dan kegiatan yang dilakukan MR ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan cinta damai.
Acara yang di selenggarakan pada pukul 20.30 s/d 22.30 ini mendatangkan 100.000 ribu jamaah dari berbagai daerah di JABODETABEK, serta terlihat juga beberapa tamu dari luar Indonesia yaitu Malaysia dan Singapura. “Selain acara ini, kita dalam satu tahun bisa ada 7 rangakaian acara diantaranya Isra Mira’aj, Maulid Nabi dan sebagainya. Dan Alhamdulilah di setiap acara yang kita adakan Jamaahnya selalu meningkat,” ujar pria berkacamata tersebut. Dalam kesempatan ini pula Pimpinan MR, yaitu Alhabib Munzir Almusawa dan beberapa para Ustadz di Indonesia menjadi pembicara.
Tahun lalu Jamaah yang memiliki ciri khas jaket hitam ini mengadakan acara yang sama di kawasan Senayan tepatnya di lapangan Gelora Bung Karno (GBK). Alasan pemilihan MONAS dikarenakan masyarakat lebih banyak ke daerah ini.
“Harapannya kedepan di setiap event-event yang diadakan MR seperti saat ini, pemda DKI khususnya jangan mempersulit permasalahan perizinan tempatnya. Kita tidak meminta dana tetapi kita minta tolong kepada pemerintah jangan mempersulit,” harap Muhammad Habib Burahman salah satu Jemaah MR.
Reporter: Fariz A Sudrajat / Fotografer: Fariz A Sudrajat
Editor: Tri Susanto Setiawan