Oleh Fariz Afif Sudrajat, Hikmah Rani / Foto: Fariz Afif Sudrajat

 

Diamma – Pemerintah Provinsi Jakarta mengumumkan penutupan Jalan Tanah Abang-Casablanca pada Selasa (12/4), ternyata jalanan tersebut belum ditutup. Penutupan jalan Tanah Abang-Casablanca dilakukan untuk pemasangan tiang pancang jalan layang sebagai solusi kemacetan Jakarta. Perencanaan tersebut merupakan salah satu Program Kerja dari Gubernur Fauzi Bowo, dalam proses pembuatan jalan layang ini, dan sementara jalan arah Tanah Abang-Casablanca akan di alihkan melalui jalan-jalan Alternatif. Tapi apakah mereka telah memikirkan proses pembuatan yang memakan waktu dan membuat Jakarta lebih macet?

Menurut manajemen trafic center (MTC), tercatat 100 produksi kendaraan bermotor setiap harinya, namun riset ini baru saja dilakukan oleh MTC Januari 2011. “Kalo bagi saya sangat menggangu intinya, mendingan tidak usah ada karena dengan adanya proyek ini. Awalnya saja sudah membuat kemacatan belum tentu ini solusi,” ujar Johan sang pengguna jalan.

Penutupan jalan yang telah diumumkan pada hari ini ternyata tidak terjadi “Sebenarnya Pemprov telah mengumumkan pada hari ini tapi belum ada kordinasi dari atasan kami,” tegas Tedy POLANTAS yang sedang bertugas diruas jalan yang rencananya akan ditutup ini.

Melihat keadaan Jakarta saat ini memang perlu sekali solusi akan kemacaten, tetapi kita harus Memikirkan dampak ditengah pembuatan jalan layang ini. “Pemberhentian produksi kendaraan yang seharusnya dilakukan pemerintah atau setidaknya diefisienkan produksinya,” ucap Dewa, mahasiswa FISIP ini.

Pemberhentian kendaraan yang memang seharusnya dilakukan ini sesuai dengan Riset MTC lantaran mendapat tanggapan baik juga oleh Bagus Mahasiswa FISIP “Kendaraan bermotor tuh yang harus dikurangi karena dengan dikuranginya kendaraan bermotor bisa mengefisienkan waktu juga kan,” ungkapnya.