Oleh Kharis Karim, Rionaldo Herwendo / Foto: Ilustrasi

Diamma – Sesuai dengan ketentuan Universitas. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) para mahasiswa mulai angkatan 2008, diharuskan untuk mengikuti bimbingan bahasa inggris di LBPP LIA, yang telah disediakan secara gratis oleh pihak Universitas.

Para mahasiswa diharuskan mengikuti bimbingan ini sampai tahap level Intermediate 4, karena pada level itu mahasiswa sudah dianggap cukup mampu berbahasa Inggris, yang kemampuan berbahasa inggris itu menjadi persyaratan untuk pembuatan skripsi, yang dikabarkan skripsi diharuskan  dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Setelah libur hampir tiga bulan lebih lamanya, bimbingan LIA dimulai kembali pada tanggal 8 dan 9 April 2011. Para mahasiswa Moestopo pun  harus mengatur ulang jadwal acara weekend mereka dikarenakan harus mengikuti LIA pada Jumat dan sabtu. Pada hari Jumat biasanya dipadati oleh mahasiswa FISIP dan FE, dan pada hari Sabtu dipadati oleh mahasiswa Fikom, jadwal LIA yang cukup mendadak dan mengambil hari weekend, membuat hari pertama LIA semester ini sepi mahasiswa. Seperti dalam kelas Intermediate 1 yang dipegang oleh Indianti.  Siswa yang hadir tak sampai setegahnya, hanya delapan siswa yang hadir, selebihnya absen tanpa keterangan.

Apa pendapat mereka yang hadir?

Sedikitnya dari setiap kelas masih ada mahasiswa yang hadir untuk mengikuti hari pertama LIA. Mereka merasa tidak terlalu bersemangat untuk mengikuti LIA hari pertama. Seperti yang dikatakan Bunga, mahasiswi Fikom 2009 yang sekarang berada di level Intermediate 3, “LIA hari Sabtu itu biasanya ngantuk,  tapi biasa aja sih sudah rutinitas.”  Hari Sabtu yang mengharuskan mahasiswa mengikuti LIA juga mendapatkan tanggapan serius, seperti yang dikatakan oleh Loretta mahasiswi angkatan 2009, “Sebenarnya LIA hari Sabtu itu gak enak, pokoknya segala tugas, urusan kampus hari Sabtu itu harusnya di “Haramkan”, mendingan hari biasa aja dipadetin”.

Mereka yang datang pada hari tersebut merasa LIA sudah menjadi keharusan dan tidak adanya paksaan, akan tetapi kabar yang mengatakan, “Lulus Intermediate 4 itu syarat untuk skripsi”, mendapatkan keraguan dari mahasiswa, keraguan itu disampaikan oleh  Suci Rachmadiana, angkatan 2009 yang sekarang sudah mencapai Intermediate 3, “Gw agak ragu juga tentang kabar itu, ada yang bilang kabar itu tidak benar, soalnya yang gw lihat sedikit juga yang ikut LIA.”  Memprioritaskan LIA bukanlah pilihan untuk sebagian mahasiswa, seperti yang dikatakan oleh Vick, “Kalau gw juga lagi ikut diklat Telefikom, jadi mungkin  nanti milih diklat dulu selama tiga bulan, LIAnya mungkin vakum dulu nanti dilanjut lagi setelah diklat.”

Minat mahasiswa untuk mengikuti bimbingan bahasa Inggris juga harus didukung dengan pemilihan waktu dan hari yang tepat,  agar mahasiswa tidak merasakan diberatkan untuk mengikuti  bimbingan yang sebernya sangat penting untuk masa skripsi dan masa kerja nanti setelah lulus.