Masih ingatkah anda dengan peringatan 28 Oktober?
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Oleh Evelin, Novita, Rionaldo / Ilustrasi: Ist
Diamma – Kata – kata inilah yang selalu terlontar setiap tanggal 28 Oktober. Tetapi, banyak dari mahasiswa Universitas Prof.Dr.Moestopo (beragama) tidak mengetahui isi dari Sumpah Pemuda. Walaupun begitu, mereka menganggap sumpah pemuda itu penting.
”Sumpah Pemuda juga harus diperingati karena melalui peringatan tersebut kita mempunyai semangat nasionalisme untuk terus memajukkan, bersikap kritis dalam hidup berpolitik untuk generasi muda di Indoesia, “ ujar Dio Hermawan Saputra Mahasiswa Fikom 2010. Namun tidak bagi Nur Afni mahasiswa Fikom 2009, “bagi saya dengan memakai pin merah putih serta baju batik bisa menjadi salah satu bentuk semangat nasionalisme.”
Faktanya masih ada dari mahasiswa Moestopo yang hafal akan isi sumpah pemuda, walaupun mahasiswa itu menganggap hari sumpah pemuda hanya diperingati pada satu hari itu saja. Dan mereka pun menginginkan adanya upacara yang dilaksanakan pada hari sumpah pemuda agar peringatan hari sumpah pemuda lebih mengenang sejarah dan membangkitkan semangat pemuda terlebih di kalangan siswa dan mahasiawa.
”Penting banget adain upacara apalagi di kalangan pelajar, gunanya untuk mengenang jasa – jasa pemuda yang telah berjuang terdahulu. Pada saat ini semangat nasionalisme bagi Indonesia sudah mulai luntur. Tetapi masih banyak cara yang dapat di lakukan oleh pemuda Indonesia untuk membangkitan kembali rasa semangat itu. Bangkitin semangat pemuda itu harus dari dasar, harus ditanam nilai – nilai sejarahnya agar mengenal pahlawan –pahlawan terdahulu,” ujar Harris mahasiswa Fikom 2006.
“Tapi untuk jaman sekarang khususnya Indonesia untuk membangkitan semangat dari diri sendiri, menunggu untuk ‘disentil’ negara lain baru pemuda Indonesia akan bergerak,” ujar Desi mahasiswa Fikom 2009.
Agar semangat sumpah pemuda tidak luntur di kalangan remaja, ada berbagai cara yang efektif untuk mengingatkan para remaja pada perjuangan pahlawan terdahulu. Contohnya yaitu, penyuluhan sumpah pemuda, menjadikan sumpah pemuda sebagai hari raya besar. Secara tidak langsung, bangsa Indonesia terus mempraktekan di kehidupan berbangsa dan bertanah air.