Diamma.com- Salah satu anggota boy band Bangtan Sonyeondan (BTS), Suga telah sukses merilis album solo keduanya sebagai Agust D yang berjudul D-2. Namun, dilaporkan bahwa dalam salah satu lagunya yang berjudul ‘What Do You Think?’, Suga mengutip pidato kontroversial Jim Jone pada tahun 1977.
Jim Jones merupakan pemimpin aliran sesat Amerika yang bertanggung jawab atas bunuh diri massal di tempat terpencil yang dikenal sebagai “Jonestown”.
“Though you are dead, yet you shall live, and he that liveth and believeth shall never die,” penggalan pidato dalam lagu Suga BTS.
(Baca: Suga BTS Cetak Rekor Baru di Chart Billboard 200)
Menanggapi persoalan tersebut, Big Hit Entertainment selaku agensi yang menaungi Suga BTS merilis surat permintaan maaf dan mengakui adanya kesalahan saat menjalani prosedur pemantauan konten untuk mixtape milik Suga tersebut.
“Sampel vokal dalam pidato di pembukaan lagu ‘What Do You Think?’ dalam mixtape ini dipilih tanpa maksud khusus dari produser yang mengerjakan lagu ini, yang tak mengetahui identitas pembicaranya dan menggunakan sampel ini untuk suasana lagu secara keseluruhan
Setelah sampel pidato dipilih, agensi melakukan proses internal dan melakukan prosedur kepantasan konten. Namun, dalam pemilihan dan pemeriksaan, kami melakukan kesalahan dengan tidak mengetahui kepantasan dalam konten, termasuk sampel dalam lagu
Big Hit Entertainment memiliki proses untuk meninjau beragam konten yang ditargetkan untuk audien secara global dalam masalah sosial, budaya, dan historis yang potensial. Namun, kami mengalami kenyataan bahwa ada batasan untuk memahami dan merespons dengan tepat untuk setiap situasi.
Dalam hal ini, kami tidak dapat mengenali masalah sebelumnya dan menunjukkan kurangnya pemahaman tentang masalah historis dan sosial yang relevan. Kami mohon maaf kepada mereka yang merasa tidak nyaman atau terluka karena ini.
Big Hit Entertainment telah menghapus bagian dari lagu tersebut dan merilis ulang versi baru.
Seniman (penyanyi) juga merasa malu dan sangat bertanggung jawab atas masalah yang muncul di bidang yang tidak ia pertimbangkan.
“Big Hit Entertainment akan menggunakan kejadian ini sebagai pelajaran untuk melakukan proses produksinya secara lebih menyeluruh,” tulis Big Hit Entertainment.
Penulis: Fitra Rahma Dini
Editor: Indira Difa Maharani