Kuliner es pisang ijo

Diamma.com – Siapa yang tak kenal es pisang ijo? Kuliner berbahan dasar pisang ini memang begitu menggoda. Rasanya yang manis, sangat segar ketika dinikmati.

Bagi yang sudah pernah mencoba, pasti penasaran bagaimana cara membuatnya.

Pisang raja atau gepok yang dilapisi dengan adonan tepung dan diberi air daun pandan supaya berwarna kehijauan, lalu diberi tambahan kuah yang terbuat dari tepung maizena dan santan.

Kuah untuk es pisang hijau sendiri dibuat seperti bubur sum-sum dan diberi sedikit sirup dan susu kental manis.

“Kata ijo berasal dari dadar gulungnya yang berwarna hijau, bukan menunjukkan bahwa jajanan ini terbuat dari pisang hijau. Orang-orang yang dulu belum mengetahui ini suka salah paham,” ujar Taufik, wiraswasta es pisang ijo asli Makassar.

Dulu, makanan khas Sulawesi Selatan ini tidak senikmat sekarang dan tidak sepopuler sekarang. Es pisang ijo mengalami metamorphosis dan sedikit modifikasi.

Aslinya es pisang ijo itu keras, hanya dilapisi oleh tepung beras dan tidak diolah menjadi dadar gulung seperti sekarang. Kuahnyapun mengalami beberapa pergantian tepung, dari tepung beras beralih ke tepung maizena.

“Dulu kuahnya dari tepung beras dan santan, kurang enak di lidah karena rasanya hambar. Sekarang sudah enak karena diganti tepung msizena dan ditambahkan sirup,” jelas pria berumur 56 tahun ini.

Ternyata es pisang ijo mendapat sambutan yang cukup baik, dari sebagian besar masyarakat karen arasanya yang begitu segar.

Perlahan es pisang ijo mulai dikenal. Dalam waktu yang singkat, es pisang ijo mendadak popular di kalangan ibukota seperti Jakarta dan mulai menyebar kebeberapa daerah lain di Indonesia.

Es pisang ijo banyak dicari pada waktu bulan Ramadhan datang. Cocok untuk hidangan berbuka puasa, karena komposisinya cukup mengenyangkan.

“Kalau bulan puasa, saya bisa menerima pesanan 2.000-3.000 porsi per hari. Es pisang ijo menjadi salah satu hidangan andalan untuk buka puasa,” ucap Taufik.

Menghadirkan es pisang ijo untuk menjadi makanan penutup favorit, bisa menjadi suguhan baru untuk para penikmat kuliner yang ada di Indonesia. Penasaran? silahkan mencobanya.

Reporter: Revita Clarina / Fotografer: Revita Clarina

Editor: Frieska M.