“Dengan menyebarkan flyer misalnya atau membuat acara–acara peringatan di lingkungan kampus UPDM(B). Dari hal-hal kecil seperi itu insya Allah akan menumbuhkan kesadaran mereka akan hari-hari besar Islam,” ucap Elis Eti Rusmiati, Dosen Pendidikan Agama Islam FISIP UPDM (B).
Oleh Yeri Wahyudi, Hikmah Rani / Foto : Yeri Wahyudi
Diamma – Akhir tahun biasanya membawa kita pada dua kebiasaan umum, yaitu evaluasi dan resolusi. Evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana pencapaian rencana dan target tahun lalu, sedangkan resolusi dicanangkan agar kita memiliki tujuan pencapaian atau target hidup yang jelas dan terukur di masa depan. Biasanya hal ini dilakukan oleh sebagian orang pada tahun baru masehi, lalu bagaimana mereka memaknai tahun baru hijriah yang baru saja berlalu?.
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1432 H, baru saja kita lewati. Bagi sebagian orang tahun islam hanya dilewati begitu saja, tidak seperti tahun baru masehi yang di rayakan dengan begitu meriah bahkan direncanakan jauh hari sebelumnya. Mulai dari anak kecil, remaja sampai dewasa begitu antusias menyambut kemeriahan tahun baru masehi. Tetapi tidak pada saat tahun baru islam 1 muharram 1432 H, bahkan sebagian orang tidak mengetahui kalau selasa kemarin adalah tahun baru hijriah.
Memaknai tahun baru 1432 Hijriah tidak jauh berbeda dengan tahun baru masehi. Menurut Sony Haryadi mahasiswa Fikom 2008, “bahwa apa yang telah kita lakukan sebelumnya harus lebih baik pada tahun yang baru ini dan juga kita harus mencintai islam agar terhindar dari perbuatan buruk,” katanya. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai seorang muslim untuk memaknai dan memeriahkan tahun baru ini, “Dengan menyebarkan flyer misalnya atau membuat acara –acara peringatan di lingkungan kampus kita. Dari hal-hal kecil seperi ini insya Allah akan menumbuhkan kesadaran mereka akan hari-hari besar Islam,” ucap Elis Eti Rusmiati, dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam FISIP UPDM(B).
Elis juga menambahkan bahwa tahun baru ini intinya, kita hijriah dari hal-hal buruk ke hal-hal yang baik, dari yang sebelum ibadahnya kurang menjadi lebih baik. “Melihat keadaan para mahasiswa yang kurang peka terhadap hari-hari besar islam ini semata-mata tidak boleh menyalahkan mereka, tetapi sejauh mana orang tua memberikan pendidikan agama kepadanya, tetapi kapasits saya sebagai seorang dosen hanya sebatas mengingatkan kepada mereka,” ujar pria berkacamata ini.
Pusat studi mahasiswa islam yang bergerak di bidang keagaman tidak mengadakan kegiatan khusus menyambut tahun baru hijriah. “Kami memang tidak mengadakan kegiatan khusus pada peringatan muharram tahun ini, tetapi tanggal 18-19 Desember 2010 mendatang akan mengadakan kegiatan rutin yaitu studi wisata islam,” ungkap Synthia Sumartini Putri selaku Kepala Departement Keputrian PSMI. Dan berharap acara ini bisa menjadi ajang bagi civitas UPDM (B) untuk menumbuhkan keimanan sebagai seorang muslim di awal tahun baru muharram 1432 H.