“Komunikasi Politik itu bisa dipahami dengan adanya proses penyampaian pesan terhadap kekuasaan, intinya bagaimana membuat suatu opini publik sehingga menjadikan opini publik dari suatu persepsi dan dari suatu anggapan masyarakat,” ujar Dr. M. Muminto Arief, Dosen Komunikasi Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
Oleh Novriadji, Rionaldo, Hikmah Rani / Ilustrasi: Ilst
Diamma – Seperti yang diketahui Presiden Amerika Serikat, Barrack Husein Obama, orang nomor satu di Amerika Serikat bahkan di dunia. Akhirnya berkunjung ke Indonesia pada tanggal 9-10 November 2010 lalu. Walaupun tidak sampai 24 jam penuh berada di Indonesia, akan tetapi masyarakat Indonesia sangat tersanjung atas kedatangan Presiden Amerika Serikat itu. Dan waktu Obama di Indonesia tidak hanya ke Istana Negara saja, sekaligus juga mengunjungi Masjid Istiqlal dan Universitas Indonesia (UI) di Depok.
Pria keturunan Afrika-Amerika ini, membuka salam pidato dengan bahasa Indonesia layaknya orang Indonesia pada saat menyampaikan pidato di UI. Ketika cara Obama menyampaikan pesan kepada pendengar, gedung UI pun langsung bersorak kepada Presiden Amerika Serikat yang menggunakan sedikit Bahasa Indonesia. Namun, di balik pidato itu ada yang dinamakan Komunikasi Politik dan cara apakah yang digunakan komunikasi politik Presiden Obama?
“Dalam Komunikasi Politik kekuasaan itu bisa diraih terlebih dahulu melalui opini publik. Kekuasaan itu dalam artian bukan menguasai suatu negara, tetapi kekuasaan untuk mempengaruhi orang, dan Obama melakukan komunikasi politik biasa saja,” ungkap Drs. M. Muminto Arief selaku dosen komunikasi politik UPDM(B).
Ini yang membuat hal yang luar biasa kepada Obama dengan menggunakan sedikit bahasa Indonesia-nya, pesan Obama membuat semua opini publik dan pada akhirnya menimbulkan empati kepada masyarakat Indonesia. Menurut Muminto, “itu hal biasa dalam dunia politik, lagi pula kita ketahui masa kecil Obama tinggal di Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia. jadi ucapan-ucapan pada saat pidato bisa ditanggapi oleh masyarakat Indonesia sangat istimewa karena Obama sebagai Presiden Amerika Serikat, negara terbesar di dunia,” katanya.
Obama yang dikenal sebagai ahli orasi, ingin membuktikan janji-janji dalam penyampaian pidatonya. “jika realisasinya itu bisa dilaksanakan oleh Obama bisa menambah empati dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Saat kedatangan Obama ke Indonesia ada suatu keinginan Amerika ini untuk mencoba mencari pasar lagi di Indonesia, seperti pada saat pidatonya akan membawa pesawat tempur F-16 yang akan di datangkan ke Indonesia,” Ujar Muminto, Kepala Bagian Umum Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama).
Apakah Komunikasi Politik Obama bisa di terapkan oleh politikus di Indonesia?. “Bisa saja dari karakteristik komunikator Indonesia dan AS bila sama-sama mau menganut negara yang demokrasi,” ucap Cheppy Setiawan mahasiswa Fikom 2009. Saat kedatangan Presiden Barrack Obama ke Indonesia ingin menjalin hubungan baik antara Indonesia dan AS, yang diharapkan akan membawa ke arah yang lebih maju.