Diamma.com- Kegiatan PKKMB Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), kali ini mendatangkan para atlet PON Papua yang merupakan alumni dari UPDM (B).
Penerimaan mahasiswa baru merupakan langkah awal bagi para pihak Universitas di dalam penyaringan objek-objek pendidikan, sehingga dapat menghasilkan mahasiswa yang berdaya saing dan unggul.
Sesuai dengan Program Kampus Merdeka oleh Kemendikbudristek bahwa program tersebut untuk menghasilkan mahasiswa Indonesia yang memiliki kreativitas, serta memiliki keahlian baik di bidang fakultas yang di tempuh maupun kegiatan yang di luar aktivitas kampus, seperti atlet olahraga.
Mahasiswa UPDM (B), memiliki berbagai macam unit kegiatan mahasiswa baik dari segi pendidikan, keagamaan, dan olahraga.
Kegiatan mahasiswa yang digemari ialah atlet nasional. Ada beberapa alumni yang menyampaikan pesan atau motivasi mereka dalam mencapai suatu keberhasilan di olimpiade PON Papua.
Salah satunya, Ken Ayuthaya Purnama selaku alumni UPDM (B) yang akan berlaga di PON Papua sebagai atlet Atletik. Selain itu, ia pun telah memenangkan medali perunggu dan memecahkan rekor remaja pada 2013 di kejuaraan Asia.
Di masa pandemi Covid-19 ini, ia juga bisa membagi prioritas antara perkuliahan dengan prestasi-prestasi yang dilakukan tanpa mengesampingkan salah satunya dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Dalam mengatur waktu antara jadwal kuliah dengan latihan dilakukan pada waktu penerimaan mahasiswa baru mengambil mata kuliah pagi, sedangkan jadwal latihan dilaksanakan pada sore hari. Membagi waktu itu memerlukan mengetahui terlebih dahulu perihal kesehatan badan kita, sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan kita dalam beraktivitas. Hal ini dikarenakan agar keduanya berjalan baik,” ujar Ken.
Memiliki hambatan dan keluh kesah di dunia perkuliahan maupun prestasi, menjadikan seorang tersebut termotivasi untuk berjuang dengan giat serta pantang menyerah.
“Hambatan itu pasti ada antara bentroknya jadwal kuliah dengan latihan, dengan begitu usahakan untuk berkoordinasi dan komunikasi kepada dosen pengajar ataupun pelatih. Seperti saat, ketika jadwal latihan menjadi siang, sedangkan kita dapat kelas siang. Hal ini, saya lakukan dengan mengkomunikasikan kepada pelatih saya agar memindahkan jadwal latihan di pagi hari maupun malam hari. Maupun sebaliknya, jika pertandingan kejuaraan dengan jadwal kuliah saya mengkoordinasikan kepada dosen pengampuh untuk kelas pengganti ataupun tugas tambahan,” ungkap Sudirman Hadi selaku atlet Atletik.
Pentingnya komunikasi antar sesama mahasiswa ataupun mahasiswa dengan dosen, begitu sebaliknya demi menciptakan suatu kerjasama yang relevan antara kedua belah pihak.
Penulis: Siti Anissa
Editor: Rianty Danista