Diamma.com- Melalui Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia, keamanan dan perlindungan data mempunyai nilai penting dari segi otoritas di segala lini salah satu cakupannya yakni di Indonesia. Strategi nasional keamanan siber bertujuan untuk mewujudkan serta menstabilkan keamanan dan peningkatan perekonomian nasional.
Keamanan serta perlindungan data adalah prioritas utama disebabkan oleh teknologi yang terus berkembang pesat. Hinsa Siburian selaku Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan bahwa pelaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi adalah tanggung jawab untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan.
“Melindungi ekosistem perekonomian digital nasional demi tercapainya pertumbuhan dan inovasi. Mengamankan 4 aktivitas utama perkenomonian nasional (SDA, industri, perdagangan,finansial) dan manusia sebagai objek ekonomi bangsa,” jelas Hinsa.
Segala kemungkinan serangan telah diprediksi sebelumnya oleh tim, jika suatu saat nanti Bank Indonesia (BI) mengalami serangan lewat sistem pembayaran elektronik, perlindungan terhadap sistem pembayaran ini akan dilakukan dengan upaya CSIRT (Computer Security Insident Respon Team).
“Jika serangan siber berdampak kepada BI, koordinasi dari tim yang sudah dibangun ini merupakan strategi akan upaya keamanan siber di sektor keuangan,” kata Hinsa.
Untuk membangun sistem yang kuat dalam pertahanan siber, penerapan yang dilakukan oleh BSSN harus didukung oleh berbagai lini agar bisa menunjang ekosistem ruang siber yang aman dari gangguan yang berkemungkinan akan datang nantinya.
“Esensi konkrit dari keamanan siber dan sandi negara dalam strategi untuk ruang siber kita (Indonesia) harus berkolaborasi dan bersinergi dengan segala lini yakni pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan komunitas,” tutup Hinsa.
Penulis: Nafis Arsaputra
Editor: Donny Alamsyah