Diamma.com – Tahun Baru Imlek adalah perayaan hari besar untuk warga yang berketurunan Chinese di seluruh dunia. Juga menjadi salah satu hari besar di Indonesia, sejak ditetapkan oleh mantan Presiden Indonesia Alm. Abdulrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, yang disahakan melalui SK Presiden No. 19/2002.

Selalu ada hal yang spesial pada perayaan imlek disetiap tahunnya, mulai dari pernak–pernik bertuliskan oranamen huruf  kanji dengan kartun khas Imlek yang berwarna emas dan merah, lampion – lampion cantik juga bunga sakura, serta hidangan kue keranjang dan manisan khas imlek.

Tidak ketinggalan yang paling  di tunggu adalah angpao, yaitu sebuah bingkisan di dalam amplop merah atau emas  yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek.

Perayaan tahun baru Imlek yang ke 2563  ini di simbolkan dengan Shio Naga Air, yang berarti kekuatan, keberuntungan dan kekuasaan. Dengan alasan Shio Naga Air inilah konon perempuan berdarah Cina dan Tionghoa berusaha untuk mendapatkan keturunan pada tahun ini karena dianggap membawa hoki yang besar.

“Di tahun naga air, orang–orang yang shionya punya elemen tanah, kayu akan lebih beruntung, sedangkan yang memiliki elemen api akan kurang beruntung,” ucap Ricky Junior Sebastian yang merupakan warga Indonesia keturunan Chinese. “Makanya gag heran kalau orang Chinese asli akan berlomba – lomba mendapatkan anak di tahun naga, itu nyata soalnya.” sambungnya.

Setiap perayaan Imlek warga Chinese yang menganut  agama  Budha biasanya pergi ke vihara atau kelenteng untuk sembahyang sebelum pukul 00.00, tujuannya sama seperti yang lain meminta perlindungan, keberuntungan dan juga kesehatan di Tahun Baru Imlek.

Tradisi pada saat imlek biasanya semua keluarga  berkumpul dan yang paling muda wajib mengunjungi yang sudah tua, “biasanya pada saat imlek yang paling di nanti adalah saat pembagian angpao, yang sudah menikah wajib memberikan kepada saudara – saudaranya yang masih belum menikah “ucap lelaki yang mempunyai nama Chinese Chung Men Chong.

Reporter: Yohanna Karlina P./Fotografer: Kharis K.

Editor: Frieska M.