Hanafi Rais, Politikus Partai Amanat Nasional. Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino

Diamma.com- Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, khawatir masyarakat dapat terpecah belah apabila isu radikalisme itu kerap kali digaungkan oleh pemerintah untuk menutupi isu yang lebih besar.

Partai Amanat Nasional (PAN) menaruh curiga bahwa isu pelarangan cadar dan celana cingkrang yang dilontarkan Menteri Agama Fachrul Razi bertujuan untuk menutupi kondisi ekonomi Indonesia yang menurutnya stagnan atau mengalami pelemahan.

“Kita jadi khawatir jangan-jangan karena ekonomi kita ini kondisinya makin sulit, ya. Atau minimal stagnan tak maju-maju pertumbuhan ekonomi, juga ternyata meleset dari yang pernah dijanjikan oleh presiden ketika kampanye dulu itu,” kata Hanafi saat ditemui di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Jumat (1/11), dilansir dari CNN Indonesia.

Dari data Badan Pusat Statistik, pada tahun pertama Jokowi-JK, 2014 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,02 persen atau melambat dibanding tahun 2013 sebesar 5,58 persen. Hanafi sendiri mengambil contoh kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Menurut dia kenaikan itu bertolak belakang dengan klaim pemerintah yang menyatakan tingkat perekonomian Indonesia terus membaik.

Pernyataan Menteri Agama terkait celana cingkrang, niqab, hingga radikalisme secara tak langsung terarahkan kepada sebagian umat Islam yang kerap berbusana menggunakan cadar dan celana cingkrang.

“Jadi mestinya pak Menteri Agama ini lebih mengedepankan ukhuwwah, bukan malah memecah belah bangsa dengan isu radikalisme seperti yang terdengar beberapa hari terakhir ini,” pungkasnya. 

Penulis: Rahma Angraini
Editor: Octavia Dwi Lestari