Diamma.com – Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) periode 2017 dan 2018 tidak kunjung turun hingga saat ini. Kabarnya, tanda pengenal ini akan diintegrasikan oleh pihak bank yang bersangkutan, sehingga mahasiswa hanya menerima satu kartu saja.
Bayquni, selaku staff Wakil Rektor I menjelaskan bahwa pihak UPDM (B) sudah memberikan data mahasiswa kepada pihak yang bersangkutan.
“Kami mendapat perintah dari pimpinan bahwa ingin membuatkan kartu mahasiswa yang gunanya sebagai kartu e-money dan e-toll. Kami sudah menyiapkan data mahasiswa 2017 dan 2018. Saya mengirim data sudah lama, yang kita siapkan data yang sudah fix. Tinggal menunggu prosesnya saja. Jadi, ke depannya kartu mahasiswa ini diintegrasikan,’’ ujarnya.
Namun, pihak kampus pun juga memberikan solusi kepada mahasiswa yang membutuhkan kartu mahasiswa apabila terdapat urusan yang mendesak.
“Solusi dari kami, kami bisa menyiapkan kartu mahasiswa, dengan syarat apabila ada keperluan mendesak, seperti mengajukan beasiswa ke tempat lain, perjalanan tugas, dan pertandingan, misalnya ia mewakili UPDM (B). Namun, apabila untuk kepentingan umum, kami belum bisa menyediakan karena kami menunggu proses dari bank yang bersangkutan,” tambahnya.
Keterlambatan penerimaan kartu mahasiswa ini pun mendapatkan keluhan dari Hari Kurniawan, mahasiswa Fikom 2018.
“Tidak punya KTM padahal udah semester dua itu berat banget, pernah aku mengajukan beasiswa tapi gara-gara tidak punya KTM jadi dipermasalahkan, sedangkan KTM sementara hanya berlaku untuk satu semester saja,” tuturnya.
Sama halnya dengan Hari, mahasiswa FISIP 2017, Ghozi Adair Adjie mengungkapkan tidak adanya KTM membuatnya tidak punya identitas resmi dari kampus.
Reporter: Qhoridatul Khanifah
Versi cetak artikel ini terbit di WARTA Diamma edisi #65 Maret 2019, dengan judul “Kartu Tanda Mahasiswa Tak Kunjung Turun”