Petugas ambulans mengevakuasi korban penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker

Diamma.com – Kepolisian Selandia Baru memblokir area sekitar Victoria Street di pusat kota Auckland setelah dua tas yang dikira bom ditemukan beberapa jam usai penembakan brutal di dua masjid di kota Christchurch.

Seperti dilansir CNNIndonesia.com dan The New Zealand Herald, sejumlah mobil polisi dan satu mobil ambulans sempat dikerahkan ke lokasi.

Inspektur Polisi Karyn Malthus dari Kepolisian Auckland menuturkan, kepolisian awalnya mendapat laporan pada Jumat (15/3) waktu setempat, adanya dua buah tas mencurigakan yang ditinggal begitu saja di kawasan Galway Street, Auckland City, tepatnya di Britomart Train Station.

“Pemblokiran dilakukan di sekitar area tersebut sebagai pencegahan dan Pasukan Pertahanan telah diberitahu. Baru saja, personel Pasukan Pertahanan melakukan peledakan terkendali terhadap tas-tas tersebut sebagai langkah pencegahan dan persoalan ini telah diselesaikan,” jelas Malthus.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengecam keras penembakan brutal di dua masjid di kota Christchurch yang menewaskan total 40 orang. Dengan tegas, PM Adern menyebut penembakan brutal ini sebagai serangan teroris.

“Kami meyakini 40 orang kehilangan nyawa mereka dalam aksi kekerasan ekstrem ini,” ucap PM Ardern dalam konferensi pers seperti dilansir dari Reuters, Jumat (15/3).

Ardern menjelaskan bahwa sebanyak 30 orang tewas dalam penembakan di Masjid Al Noor, Dean’s Road, dan 10 korban lainnya meninggal dunia akibat penembakan di Masjid Linwood.

Hingga kini, empat orang telah ditahan kepolisian Selandia Baru terkait penembakan tersebut. Salah satu dari keempat tersangka merupakan warga negara Australia.

Penulis: Anindita Safira
Editor: Gadis Ayu Maharani