Diamma.com- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk mengurangi kemacetan yang sudah menjadi masalah serius dari tahun ke tahun. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan dan memperbanyak fasilitas transportasi umum.
Salah satunya Mass Rapid Transit ( MRT) Jakarta atau angkutan cepat terpadu merupakan sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik yang sedang dibangun di Jakarta.
Proses pembangunan telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013 dan diperkirakan selesai pada Maret 2019. Saat ini, proses pembangunan MRT Jakarta telah memasuki 92,4% tahap selesai.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT Mass Jakarta) Agung Wicaksono mengatakan MRT diharapkan akan menjadi transportasi publik yang bisa sangat diandalkan oleh publik karena mempunyai banyak keunggulan dibanding transportasi lainnya. Berikut beberapa keunggulan MRT yang dijabarkan:
Lintasan tidak sebidang
Lintasan rel kereta MRT berada di atas (elevated section) dan bawah (underground section). Beruntungnya MRT Jakarta tidak ada perlintasan sebidang karena semuanya jalurnya berada di atas dan di bawah. Jadi itu sangat berperan dan berkontribusi
Sangat Minim Human Error
MRT akan dilengkapi dengan teknologi paling baru di dunia berupa Communication Base Control (CBC). Dimana persinyalan CBC bukan visual. Teknologi yang dipakai lebih kepada komunikasi dalam ruang kendali kontrol yang terletak di Lebak Bulus dengan persinyalan yang ada di kereta serta di sepanjang perlintasan.
Sehingga ini akan lebih akurat untuk meminimalisir human error dan gangguan cuaca lainnya dengan persinyalan berbasis radio yang sudah teruji
Akurasi waktu sampai tepat waktu
Rute Lebak Bulus-Bundaran HI dengan menggunakan mobil dalam kondisi macet dan jam sibuk membutuhkan waktu satu setengah jam, sedangkan jika menggunakan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dengan tingkat kepastian yang sangat tinggi, proses yang sangat tinggi sampai setelitinya kita perhitungkan.
Jadi pada jam peak ke pergi kantor itu ada disekitar jam 06 00 sampai jam 8.30, head way (red-jarak antar satu kereta dengan kereta yang lain) itu didesain lima menit.
Menampung banyak penumpang
satu kereta MRT, terdiri dari enam gerbong. Satu gerbongnya dapat mengangkut 200 penumpang. Namun ketika sedang jam sibuk, satu kereta dapat mengangkut hingga 1.900 penumpang jika tingkat kepadatannya tinggi. Jumlah penumpang yang akan diangkut per hari dapat mencapai 174 ribu.
Diharapkan dengan adanya keunggulan-keunggulan ini masyarakat mau beralih untuk menggunakan trasnportasi publik.
Penulis: Octavia Dwi Lestari
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)