Bahaya asap rokok terhadap anak-anak. Foto: Pinterest.

Diamma.com- Merokok sudah sejak lama disepakati memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Beberapa orang berpikir bahwa perokok aktif lebih berbahaya ketimbang perokok pasif.

Namun, sebuah penelitian yang di terbitkan oleh American Journal of Preventive Medicine membuktikan bahwa perokok pasif sama bahayanya dengan perokok aktif.

Dilansir dari BBC Health, orang dewasa yang tidak merokok memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit paru-paru serius. Hal ini terjadi bila mereka tumbuh bersama orang tua yang menjadi perokok aktif. Para peneliti mengatakan, tujuh dari 1.000 perokok pasif meninggal setiap tahunnya.

Penelitian yang melibatkan 70.900 peserta pria dan wanita itu diselenggarakan oleh American Cancer Society. Para peserta diberi pertanyaan tentang paparan terhadap rokok sepanjang hidup mereka. Nantinya, kesehatan mereka ditelusuri selama 22 tahun ke depan.

Paparan asap yang diterima perokok pasif selama 10 jam atau lebih setiap minggunya akan meningkatkan risiko kematian dari penyakit jantung iskemik sebesar 27%, stroke sebesar 23% dan penyakit paru-paru obstruktif kronik sebesar 42% dibandingkan dengan mereka yang hidup dengan orang non-perokok.

Risiko Seumur Hidup

Anak-anak yang orang tuanya merokok diketahui berisiko terkena asma dan perkembangan paru-paru yang buruk. Studi ini menunjukkan bahwa efek paparan asap rokok semasa kanak-kanak daapt menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis.

Menurut Dr. Ryan Diver, salah satu penulis yang melakukan studi tersebut mengatakan bahwa ini merupakan penelitian pertama yang mengidentifikasi hubungan antara paparan rokok semasa kanak-kanak dengan perokok pasif dan kematian akibat penyakit paru-paru obstruktif kronik pada usia paruh baya.

“Temuan kami memberikan bukti lebih lanjut untuk mengurangi paparan asap rokok pada perokok pasif seumur hidup,” katanya.

Berhenti Merokok adalah Solusinya

Hazel Cheeseman, seorang yang aktif dalam kelompok kampanye Action on Smoking and Health, mengatakan studi tersebut menambah kasus yang memaksa para orang tua untuk merokok di luar ruangan agar anak-anak mereka terhindar dari bahaya asap rokok.

“Cara terbaik untuk melakukan ini adalah agar orang tua berhenti merokok,” ujar Cheeseman.

Penulis: Asri Muspita Sari
Editor: Siti Nurmayani Putri