Letnan Marina Hiert tengah memimpin diskusi dan memberikan arahan kepada para anggotanya. Foto: The New York Times

Diamma.com- Untuk pertama kalinya Marinir AS memilih perempuan sebagai seorang pemimpin pasukan infanteri. Letnan Satu Marina Hierl langsung diberi sebuah kepercayaan untuk memberi komando kepada 35 prajurit pria di Peleton Ketiga dalam Kompi Echo.

Hierl merupakan satu dari dua wanita yang dapat menyelesaikan masa pelatihan infanteri selama 13 minggu yang terkenal sangat sulit. Hanya ada sekitar 37 tentara wanita pernah mencobanya. Setahun setelahnya, Hierl dipromosikan untuk menjadi komando peleton.

“Saya ingin memimpin sebuah peleton. Saya berpikir tidak ada hal yang lebih baik yang bisa saya lakukan di korps marinir,” kata Hierl kepada The New York Times.

Pada tahun 2015 larangan bagi wanita untuk ikut berperang resmi dicabut pemerintah, tanpa ragu Hierl langsung mengajukan diri untuk menjadi seorang perwira. Kapten Neal T Jones, sebagai komandannya memuji sikap serta kekuatannya, baik secara fisik maupun mental.

“Jika Anda adalah yang pertama melakukan sesuatu, itu berarti Anda memiliki begitu banyak sifat positif, dan hal itu tidak selalu terjadi pada setiap letnan, termasuk saya sendiri,” ungkap Kapten Jones

Kopral Dua Kai Segura (20) Sebagai anggotanya mengakui bahwa pada awalnya muncul sikap skeptis di antara beberapa pasukan.

“Namun Letnan Satu Hierl telah membuktikan dan meruntuhkan keraguan itu. Dia salah satu dari kami sekarang,” katanya.

Sejak April lalu, Hierl bersama satu batalion militer AS dikirim ke Australia untuk menjalani latihan lapangan yang dijadwalkan berlangsung selama enam bulan.

Penulis: Ivan Nurhidayat
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)