Demonstran Palestina menyerukan slogan dengan mengibarkan bendera Palestina ditengah aksi great march of return. Foto: bbc.news

Diamma.com- Pasukan Israel melakukan serangan dalam demo Great March of Return di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (10/8).

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya ada 307 warga Palestina mengalami luka-luka, termasuk paramedis dan jurnalis. Sebanya dua korban tewas, salah satunya adalah petugas paramedis muda asal Palestina.

Petugas medis tersebut bernama Abdullah al-Qatati. Ia tewas ditembak saat bertugas di Rafah. Atas tewasnya Abdullah, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan tentara Israel.

“Abdullah menawarkan diri untuk bergabung kedalam Lembaga Bantuan Medis, ia ingin memberikan bantuan medis kepada orang-orang yang terkena dampak selama demo Great March of Return,” kata pihak PRCS kepada Russia Today, Sabtu (11/8/2018).

Bukan kali pertama tentara Israel melakukan penembakan terhadap petugas paramedis, salah satunya Razan al-Najjar(21), Ia ditembak saat sedang berusaha menolong korban yang terluka. Penembakan tersebut dilakukan diKhan Younis, Gaza, 1 Juni 2018 lalu.

Menurut data PRCS, 32 orang telah dirawat karena terkena tembakan gas air mata, termasuk delapan orang dengan luka bakar akibat terkena tabung gas air mata Israel.

Demo massal yang menyerukan warga Palestina kembali ke tanah mereka yang diduduki Israel digelar kembali di tengah meningkatnya serangan antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

Dalam insiden hari Jumat tersebut, lima paramedis lain yang bertugas bersama Abdullah juga terluka. Sedangkan satu warga Palestina lain yang tewas ditembak pasukan Israel adalah Saeed Aloul.

Penulis: Ivan Nurhidayat
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)