Kota Mati, salah satu daerah yang mengalami dampak kerusakan yang cukup parah. Foto : bbc.com

Diamma.com- Kebakaran yang terjadi di Yunani Senin (23/7) lalu menewaskan sedikitnya 83 orang di daerah Mati, timur Athena. Musibah kebakaran dahsyat tersebut menghantam desa-desa pesisir pantai yang ramai dikunjungi wisatawan.

Menteri Perlindungan Sipil Yunani, Nikos Toskas menyatakan dugaan adanya indikasi kesengajaan dalam insiden kebakaran tersebut.

“Kami memiliki indikasi serius dan tanda-tanda signifikan yang menunjukkan tindakan kriminal pembakaran,” ungkapnya dalam keterangan pers yang dilansir Reuters, Jumat (27/27/2018).

Hal ini juga dilatarbelakangi kondisi iklim di daerah yang terkena kebakaran sangat ekstrim akibat perubahan iklim, perubahan cepat ke arah angin yang semakin kencang, dan tebalnya lapisan pohon pinus menyebabkan api menyebar dengan cepat.

Nikos juga menjelaskan kepada BBC, bahwa konstruksi ilegal telah berkontribusi terhadap bencana tersebut. Pembangunan oleh penduduk di antara area hutan adalah kejahatan yang mengakibatkan menghalangi jalur evakuasi.

“Pantai Athena ini, semua properti ini, mayoritas tanpa lisensi, dan mereka telah menduduki pantai tanpa aturan,” imbuhnya.

Sebagian besar korban terjebak di lereng tebing ketika api menyebar lantaran kecepatan angin mencapai 120 kilometer/jam. Sebagian besar korban yang lain kemudian meninggal dikarenakan terjebak di resor Mati, yang berlokasi 40km sebelah timur laut Athena, serta meninggal di rumah atau mobil mereka.

Yunani pun meminta bantuan internasional untuk memadamkan kebakaran hutan yang semakin meluas. Uni Eropa kemudian mengaktifkan Mekanisme Perlindungan Sipilnya setelah Yunani mengajukan permintaan bantuan.

Beberapa negara mengatakan akan mengirimkan pesawat untuk membantu memerangi api yang menyebabkan kerusakan parah ini.

Penulis: Anastasya Ayu Ferdianti
Editor: Siti Nurmayani Putri