Badak Jawa. Foto: WWF

Diamma.com- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merilis berita tentang kematian Badak Jawa, jantan dewasa.

Badak tersebut ditemukan mati oleh petugas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dengan posisi mengambang di pantai Karang Ranjang, Selasa (24/4).

Tim dokter hewan WWF bersama dengan Sri Estuningsih selaku ahli patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB melakukan investigasi forensik bangkai Badak Jawa tersebut. Pada pengamatan luar kondisi bangkai badak tersebut tidak terdapat luka akibat kekerasan.

Estu menyimpulkan bahwa penyebab kematian salah satu badak jawa akibat dari usus besar dan usus kecil yang terpuntir.

“Kesimpulan awal, penyebab kematian badak ini adalah kholik atau torsio usus, yaitu usus besar dan usus kecil terpuntir (torso), mengakibatkan kerusakan pada usus besar, hingga bakteri mikroflora usus menghasilkan racun dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh badak,” jelasnya.

Tim juga tidak menemukan tanda adanya penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit yang bersifat akut.

Penulis: Risthi Amelia Sary
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)