Penampakan koil vape. Foto: klikdokter.com

Diamma.com– Beberapa tahun terakhir, vape sangat digemari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Hal ini karena vape dianggap 95 persen lebih aman daripada merokok. Namun faktanya, perangkat tersebut dapat menimbulkan resiko yang serius.

Dilansir dailymail.uk, dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives, para peneliti menemukan fakta jika vape dapat mengakibatkan serangan inhalasi yang menyerang otak, sistem saraf pusat ginjal, hati dan tulang.

Penelitian tersebut memeriksa efek kesehatan dari kawat pemanas yang menghasilkan uap pada vape. Mereka menguji kadar logam dalam tabung vape,  tempat dimana cairan disaring untuk dipanaskan dan diuapkan.

Hasilnya, ternyata tingkat logam dalam tabung tersebut sedikit memprihatinkan. Namun yang paling mengkhawatirkan adalah jenis dan jumlah logam dalam uap vape, yang berupa konsentrasi timbal sangat tinggi.

“Ini hanya tingkat rata-rata, tingkat sebenarnya dari logam-logam ini sangat bervariasi dari sampel ke sampel, dan seringkali jauh lebih tinggi daripada batas yang aman,” kata penulis studi senior Dr Ana María Rule.

“Penting bagi FDA, perusahaan rokok, dan masyarakat untuk mengetahui bahwa gulungan pemanas ini tampaknya bocor logam beracun, yang kemudian masuk ke aerosol yang dihirup oleh vapers,” lanjutnya.

Selain itu, ditemukan pula kadar arsenik yang tinggi, yang dapat menyebabkan banyak penyakit termasuk kanker. Zat tersebut dapat tercampur ke dalam darah dan menyebabkan kerusakan otak yang signifikan.

Penulis: Muhammad Tarmizi Murdianto
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)