Konsep penataan ulang trotoar ala Anies-Sandi. Foto: dok. Pemrov DKI Jakarta

Diamma.com – Penataan ulang trotoar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin sebenarnya sudah direncanakan sejak era Gubernur Ahok-Djarot menjabat. Namun, akhirnya rancangan yang sudah dibuat gagal direalisasikan  karena masa jabatan pasangan Gubernur yang sudah terlebih dulu berakhir.

Pemerintahan berganti, Anies Baswedan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Rancangan yang sudah ada tidak langsung dijalankan begitu saja. Anies membongkar rancangan tersebut yang dia nilai tidak sesuai dengan kondisi Jakarta. Rancangan awal tidak menyediakan akses untuk motor di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

“Saya terus terang tidak terima ketika melihat rancangan awal. Tidak ada ruang untuk motor, di mana ruang untuk motor? This is not Jakarta. Jakarta itu milik semua,” ujar Anies, Selasa (6/3) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Sesuai dengan rancangan baru penataan Sudirman-Thamrin ala Anies-Sandi adanya jalur khusus motor dan bus reguler. Motor dan bus bisa menggunakan jalur yang biasanya disebut jalur lambat. Jalur khusus bus dan motor akan dipisahkan pembatas jalan.

Anies juga menyempurnakan rancangan lainnya. Trotoar versi Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyediakan ruang untuk kios, bukan kafe. Kios-kios itu bisa digunakan untuk menjual barang yang relevan dengan aktivitas di sekitar Sudirman-Thamrin, misalnya kartu Transjakarta.

“Jadi yang membuat Sudirman Thamrin itu hidup bukan gedung pencakar langitnya, tetapi orang yang berinteraksi di wilayah itu. Karena itu, penataan ini adalah rencana membangun interaksi,” ujarnya.

Penataan trotoar inipun ditargetkan akan rampung sebelum gelaran pesta olahraga Asian Games 2018 berlangsung.

Penulis : Octavia Dwi Lestari
Editor : Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)