Wanita bercadar. Foto: Pandangkita.com

Diamma.com- Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Jawa Timur, menerapkan larangan kepada mahasiswinya untuk tidak mengenakan cadar dan berpakaian ketat selama di lingkungan kampus.

Peraturan tersebut sudah disampaikan kepada para dekan agar menghimbau kepada mahasiswi terhadap peraturan tersebut.

Peraturan tersebut dibuat karena ada beberapa mahasiswinya yang menyalahgunakan cadar, seperti meminjam buku di perpustakaan tetapi yang meminjam bukan yang bersangkutan, dan tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar. Hal itu disampaikan oleh Abdul A’la selaku pihak kampus UINSA pada Rabu (7/3).

“Karena dalam berkomunikasi tidak efektif, apalagi belajar bahasa, kita harus tahu gerak mulut dan semacamnya. Kemudian dengan bercadar sering kali disalahgunakan. Contohnya ketika pinjam buku di perpustakaan, ternyata yang meminjam bukan yang bersangkutan,” papar A’la.

Jika ada mahasiswinya yang melanggar aturan tersebut akan dilakukan pendekatan persuasif dari pihak kampus kepada mahasiswi yang bersangkutan.

“Kita persuasif, jadi kita kalau ada laporan tolong dipanggil,” ujar A’la.

“Saya melarang dengan cara lisan, tidak tertulis. Secara lisan, saya meminta dekan untuk menyampaikan kepada semuanya untuk tidak memakai cara yang menutup muka. Karena hal itu akan mengganggu komunikasi yang efektif,” lanjutnya.

Pihak rektorat sendiri mengaku sudah menghimbau peraturan ini sejak dua tahun yang lalu.

“Saya sudah menyampaikan lama, sekitar dua tahun lalu, dan dalam rapat-rapat sering saya sampaikan. Nah, sejauh ini belum ada laporan mengenai mahasiswi memakai cadar,” tutupnya.

Penulis : Rafly Andy
Editor : Siti Nurmayani Putri

(Dilansir dari beberapa sumber)