Diamma.com – PT. Kereta Api Indonesia menandatangani nota kesepakatan dengan PT. Jasaraharja Putra mengenai penjaminan angkutan barang yang menggunakan kereta.
Penandatanganan ini merupakan perpanjangan kontrak dari kontrak 3 tahun yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut.
Seperti dikutip liputan6.com, Direktur Keuangan KAI Didiek Hartanyo menjelaskan bukan tanpa alasan pihaknya memperpanjang kontrak jaminan asuransi yang dilakukan oleh anak usaha dari PT Jasa Raharja (Persero) itu.
“Service layanan Jasaraharja Putera itu keseluruhan selama ini memuaskan, sangat bagus dan cepat merespons. Memang kita inginnya tidak ingin ada klaim, tapi semangatnya dalam transportasi itu untuk keselamatan,” kata Didiek di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Kontribusi pendapatan angkutan barang di PT. KAI menyumbang pendapatan yang cukup tinggi, setidaknya mencapai 45 persen. Sementara 55 persennya disumbang dari kereta penumpang.
Didiek menuturkan, saat ini KAI sedang meningkatkan volume untuk kereta api barang ini terutama didaerah Sumatera Selatan. Didaerah tersebut paling banyak mengangkut batu bara, crude palm oil (CPO) dan hasil alam lainnya.
“Di samping kita coba galakkan angkutan barang di lintas yang lain, kita juga terus membuka angkutan barang yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar, oleh karena itu asuransi ini penting sekali,” ujar Direktur PT. KAI tersebut.
Direktur Utama Jasaraharja Putera, Suntoro menambahkan sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk saling bersinergi. “Jadi nanti jumlah barang yang diangkut berapa nanti datanya disampaikan ke kita, nanti itu yang diasuransikan, jadi borongan,” Ucap Suntoro.
Setiap angkutan batu bara jumlah ganti rugi selama periode pertanggungan per tahun senilai Rp 6,5 miliar, dengan pertanggungan setiap kejadian sebesar Rp 500 juta. Sementara untuk pertanggungan angkutan barang menggunakan kereta api non petikemas, jumlah ganti rugi selama periode pertanggungan per tahun sebesar Rp 6 miliar. Dengan pertanggungan setiap kejadian Rp 500 juta.
Untuk angkutan BBM dan CPO, Jasaraharja Putera memberikan pertanggungan ganti rugi per tahun sebesar Rp 3 miliar, dengan tanggungan setiap kejadian Rp 300 juta. Sedangkan pertanggungan angkutan barang menggunakan petikemas dan multi komoditi, jumlah ganti rugi per tahun sebesar Rp 4,5 miliar, dengan pertanggungan per kejadian Rp 450 juta.
Penulis : Muhammad Taufiq Wicaksono / Foto : Liputan6.com
Editor : Noviani
(Dikuti dari berbagai Sumber)