amartha_microfinance_20160605093813Diamma.com – Kalau anda masih asing dengan program yang bernama Amartha, Amartha Microfinance merupakan salah satu perusahaan P2P lending yang telah memiliki portofolio baik dalam menyalurkan dana investasi dari para investor.

Amartha berdiri tahun 2010 sebagai lembaga keuangan mikro (LKM). Hingga kini telah melayani lebih dari dengan penyaluran pembiayaan lebih dari Rp 38M. Sebagai LKM, Amartha menerapkan model bisnis tanggung-renteng (group lending) seperti Grameen Bank. Pendekatan ini dapat menjaga nilai kredit macet di 0% selama 5 tahun lebih beroperasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi di bidang keuangan, kami membangun peer-to-peer (P2P) lending marketplace di tahun 2015 di bawah badan hukum PT Amartha Mikro Fintek (AMF). Tujuan P2P lending platform adalah mendekatkan dan memudahkan lebih banyak investor yang ingin berinvestasi langsung di sektor riil – pengusaha mikro dipedesaan. Dengan demikian, akan lebih banyak pengusaha di pedesaan mendapatkan akses permodalan yang lebih terjangkau demi meningkatkan pendapatan dan memeratakan kesejahteraan di Indonesia.

”Selama lima tahun lebih Amartha hadir bagi mereka demi menciptakan kesejahteraan yang merata. Di tahun 2016 ini Amartha hadir untuk mengajak lebih banyak orang terlibat dalam gerakan kami tersebut,” ungkap Aria Widyanto, Vice President Amartha, mengawali diskusi.

Para investor di Amartha bisa mendapatkan hasil imbal yang sesuai, yakni keuntungan sebesar 15 hingga 20 persen per tahun. Ditambah lagi amartha membantu untuk para investor pemula dengan produk minimum investasi sebesar 3 juta rupiah.

Selain itu, para investor yang berinvestasi di marketplace lending ini akan mendapatkan sebuah impact sosial. Impact yang dimaksud adalah keterlibatan investor dalam membantu sektor usaha mikro di Indonesia. Hal ini karena Amartha senantiasa menyalurkan dana investasi yang ditanamkan para investor untuk membantu modal usaha pengusaha UMKM yang berada di Indonesia. Dengan adanya gerakan ini diharapkan memberikan dampak baik terhadap perekonomian nasional.

Andi Taufan Garuda Putra, selaku CEO dan Founder dari Amartha, menggambarkan bagaimana pinjaman sebesar Rp 500 ribu sebenarnya bisa mengubah nasib sebuah keluarga Indonesia. “Mereka ini kan tinggalnya di pelosok desa, jadi dari bank di kecamatan butuh waktu 15 – 30 menit naik ojek,”jelas taufan menggambarkan salah satu kesulitan bank menjangkau masyarakat ini.

Sejak 2011, Taufan rajin turun ke desa- desa untuk menawarkan pinjaman tanpa agunan sekaligus memberikan pendampingan kepada para pengusaha kecil. Apsiah si pengusaha ikan cupang, Enah penjual soto, atau Onih pengrajin keset merupakan beberapa nama yang berhasil dibantu Amartha. “Dari semua jenis bisnis, dari pertanian sampai perdagangan, kami coba bantu,”tambah Taufan.

Hal ini tidak lepas dari sistem Amartha yang berfokus pada pendampingan dan pembentukan kelompok. “Melalui pertemuan mingguan, kelompok saling mengawasi memitigasi untuk perkembangan usaha dan keuangan setiap anggota,”ungkap Fadilla selaku Growth Manager Amartha.

Penulis : Rafika Rani O / Foto : Amartha.com

Editor : Gitta Asri L

(dikutip dari beberapa sumber)