Diamma.com – Untuk menjawab tantangan dunia pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan kurikulum baru yakni kurikulum 2013 mengantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku sejak tahun 2006 lalu. Kurikulum 2013 tersebut lebih menekankan kepada pemahaman, skill, dan pendidikan yang berkarakter. Dalam kurikulum ini, siswa dituntut untuk memahami materi, aktif dalam diskusi dan persentasi, serta memiliki sopan santun dan disiplin tinggi dalam setiap pelajaran yang diberikan.
Meski kurikulum tersebut sudah disosialisasikan diberbagai media beberapa bulan terakhir ini, sebagian guru di kepulauan Raja Ampat, Papua Barat masih kebingungan dengan kurikulum tersebut. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya buku panduan untuk pengajar kurikulum 2013 untuk guru, “ guru-guru masih bingung bagaimana menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Buku pelajaran untuk murid memang sudah ada yang datang tapi panduan untuk guru tidak ada,” ungkap kepala sekolah SDN 02 Waisai Bernadus Yembise.
Selain itu ia juga meminta kepada Kemendikbud untuk memberikan penyuluhan kepada guru di kabupaten Raja Ampat tentang kurikulum 2013 dikarenakan jika hanya membaca dari buku panduan saja takut ada kesalahan dalam penafsiran. Meski buku untuk murid sudah tiba di Waisai, Raja Ampat namun ketersediaan buku pun juga masih kurang. Buku yang sudah ada hanya cukup untuk 20 anak, padahal satu kelas biasanya berisi 30 anak. Buku-buku tersebut baru tiba Jum’at, 22 Agustus lalu. Bukunya pun belum terdistribusi secara menyeluruh dan baru didaerah Waisai saja.
Yembise juga tidak mengetahui mengapa sosialisasi dan distribusi buku ke kabupaten Raja Ampat terlambat. Di Waisai sendiri terdapat Sembilan Sekolah Dasar (SD), Dua Sekolah Menegah Pertama (SMP), Dua Sekolah Menegah Atas (SMA), dan Satu SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Dibutuhkan perhatian lebih secara menyeluruh untuk pemerintah agar baik pendistribusian maupun sosialisasi tentang pemahaman dan penyampaian materi pun tidak disalah persepsikan.
Reporter: Amos Sury’el Tauruy / Foto : Google.com
Editor : Zeldjian Poetera Athallah
(Dikutip dari berbagai sumber)