rambu-dilarang-merokokDiamma.com Peraturan merupakan sebuah norma atau hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Kodratnya peraturan dibuat untuk ditaati, tapi pada kenyataannya tidak sedikit yang melanggar. Bagi sebagian orang peraturan justru membatasi diri mereka untuk berbuat sesuatu yang tidak baik.

Dikampus ini masih banyak orang mengabaikan larangan merokok. Padahal sudah jelas tertera tulisan “Dilarang Merokok” disetiap sudut lantai dengan tinta berwarna merah di seluruh kampus UPDM (B).

Seolah tidak peduli dengan peraturan, banyak mahasiswa terang-terangan merokok di depan ruang kelas. Tidak peduli dengan kehadiran dosen lalu lalang dilingkungan kampus. Selain tidak pantas dilihat juga mengganggu kenyamanan kepada perokok pasif. Hal ini dirasakan oleh Dita Miandra Mustika, mahasiswi FISIP jurusan Hubungan Internasional 2011 yang juga sebagai anggota Departemen III jaringan komunikasi HMJHI. “Ganggu banget apalagi asepnya itu. Harus ada sanksi buat yang ngerokok nggak pada tempatnya biar mereka nggak ngerokok sembarangan,” tuturnya.

Tanpa disadari efek bahaya justru lebih mengancam para perokok pasif. Mereka memang tidak secara langsung menghisap rokok tersebut, tetapi sirkulasi asap rokok yang menyebar disekitarnya  jauh lebih membahayakan. Jangka pendeknya seorang perokok pasif dapat mengalami gangguan saluran pernafasan.

Sementara bagi perokok aktif, meskipun  sudah tahu seberapa besar efek yang akan ditimbulkan dalam jangka panjang, seperti paru-paru bahkan kematian namun tidak dihiraukan dengan alasan sudah menjadi kebiasaan. “Karena mungkin udah suatu kebiasaan sebenernya sih udah pengen ngelawan cuma karena udah kebiasaan jadi keterusan,” papar Galih Afriyanto mahasiswa Fikom 2007.

Setidaknya meskipun belum bisa mengurangi kebiasaan merokok yang dirasa memberikan kenikmatan tersendiri mereka seharusnya bisa menempatkan diri untuk tidak  merokok sembarangan.

Ada juga harapan dari mahasiswa perokok pasif “mudah-mudahan mereka nggak senenaknya lagi, tahu diri karena kan di dalam kampus bukan hanya mereka saja,” tutup Dita.  Semoga saja perokok bisa menghargai peraturan yang telah dibuat untuk kebaikan bersama.

 

Reporter : Arimbi Puspita Ratri / Foto : Google

Editor : Tio Raja Sulaiman