Mata-mata mengintai, penjagaan makin ketat, tindak kriminal di kampus. Itu adalah hal yang akan kita temui ketika CCTV berjalan efektif. Apakah CCTV ini juga untuk mengefektifkan larangan merokok di Univ. Prof. Dr Moestopo(Beragama)?
Oleh Fariz Afif Sudrajat, Bagus Prayogo, Rionaldo Herwendo / Foto: Novriadji
Diamma – Rokok adalah kawan untuk bersantai, melupakan stress dan menghilangkan penat di otak, padahal kandungan racun pada rokok mengakibatkan kematian. Kalangan muda seperti mahasiswa seakan sudah melupakan akibat itu dengan tetap menghisap racun pada rokok tersebut.
Di UPDM(B) saat ini terpampang teknologi canggih yang disebut Close Circuit Television (CCTV). Mata-mata yang telah terpasang dari bulan Januari lalu memang efektif apabila peninjauannya diawasi terus-menerus oleh pihak-pihak terkait. Fungsi dan tujuan dari pemasangan CCTV ini memang baik, selain untuk meningkatkan keamanaan di UPDM(B), karena pihak security banyak mendapatkan laporan kehilangan seperti laptop di Mushola, helm di parkiran dan benda lainnya yang rentan akan tindak kriminal. Apakah CCTV nantinya juga dipergunakan untuk pengawasan para perokok di UPDM(B)?
”Jelas itu salah satu sarana untuk memantau merokok atau pengamanan secara keseluruhan untuk mempermudah monitoring Security bilamana terjadi sesuatu hal, seperti merokok di situ terdapat rekamannya dan hasil rekamnya itu bisa diserahkan sebagai bukti otentik,” ujar Legiman pihak keamanaan yang dipercaya sebagai ketua keamanaan.
“ CCTV yang terpasang di setiap sudut ini menurut rencana akan di monitoring juga melalui pos satpam yang berada di pintu masuk UPDM(B), agar pengawasannya dapat optimal,” tandas Lagiman.
Menurut Teguh mahasiswa Fikom 2010 ini pemasangan CCTV ini cukup mengerikan, ”Waduh ngeri gue kalau CCTV nya juga dipergunakan untuk pengawasan merokok bisa – bisa gak ngerokok di kampus gue dan kalau ada sanksi bisa lebih enak lagi nangkepnya karena ada buktinya.” Mahasiswa yang rajin merokok di depan kelas ini menambahkan, “Ya semoga uang yang sudah dikeluarin untuk CCTV gak sia-sia saja sesuai dengan tujuan awalnya.” CCTV yang dapat membantu kinerja satpam dalam pengawasan keamanaan ini adalah inisiatif dari pihak yayasan, karena melihat keadaan UPDM(B) yang belakang ini rentan sekali dengan tindak kriminal, banyak menuai dukungan dari mahasiswa/i yang khususnya tidak merokok, salah satunya yang diutarakan Wulan Mahasiswi FISIP 2009. “Bagus memang tujuannya untuk menegakkan peraturan, kalau di Jakarta sendiri sudah menerapkan peraturan kawasan larangan merokok di tempat umum, apalagi kita juga sudah menjalankannya, jangan sampai CCTV itu hanya sebagai fasilitas saja,” Wulan sambil berharap.
Semoga saja pemasangan CCTV di UPDM(B) berjalan efektif dan bukan sarana ataupun fasilitas yang sia-sia karena dengan pengunaan dan pengawasan yang baik fasilitas ini amat bisa membantu kenyamanaan mahasiswa/i dan masyarakat Universitas. Prof. Dr Moestopo (Beragama) dalam menyimpan barang bawaannya dan kampus bebas dari asap rokok.