Diamma.com- Aksi protes Aliansi Mahasiswa FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) terkait tuntutan yang mereka sampaikan di ruang sekretariat FISIP dinilai merugikan mereka sebagai mahasiswa pada Senin, 6 Maret 2023 membuat Haris Hafid selaku Wakil Dekan II angkat bicara.
Aliansi Mahasiswa FISIP memberikan beberapa tuntutan pada Senin lalu, ada beberapa poin penting yang mereka sampaikan pada saat aksi tersebut, salah satunya menuntut fakultas memberikan solusi terkait mahasiswa yang belum mampu melakukan pembayaran kuliah dan memperbolehkan mahasiswa untuk mengisi KRS serta mengikuti perkuliahan.
Dengan demikian, Haris Hafid menjelaskan bahwa pihak fakultas sudah memberikan kebijaksanaan dan tenggat waktu bagi mahasiswa yang belum mampu melakukan pembayaran.
“Intinya kita sudah memberikan kebijaksanaan, sudah memberikan sebuah tenggat waktu kalau sampai saat inipun kita masih memberikan waktu, buktinya masih ada yang terlambat bayar kan kami tunggu, setelah bayaran mereka baru pada bisa isi KRS, kita masih ada waktu,” ucap dia. Saat ditemui di ruangan sekretariat FISIP UPDM (B).
Ia juga memberikan solusi terpahitnya jika mahasiswa belum mampu melakukan pembayaran, ia menyarankan untuk cuti agar uang perkuliahan mereka tidak menumpuk.
“Terkait masalah cuti itu, itu adalah pilihan terakhir dan itu kita masih tolong mereka, kalau mereka tidak cuti nanti hutang mereka tambah lagi dan menumpuk. Di mana pun juga begitu kan, kampus-kampus kalo tidak bilang cuti, pembayaran masuk lagi, numpuk-numpuk, lebih baik kan cuti. Itu alternatif terpahitnya,” jelas dia.
Selain itu, Haris Hafid juga sudah berkomunikasi lewat WhatsApp dengan sebagian teman-teman Mahasiswa FISIP terkait hal tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa fakultas sudah bersikap bijaksana dengan memanggil orang tua mahasiswa bertujuan memberikan kesempatan dan mencari solusi bagi mahasiswa yang masih belum mampu untuk membayar uang perkuliahan.
“Kebetulan saya tadi sudah WA masing-masing teman-teman datang kesini sudah ngobrol, ya sudah permasalahannya sudah ketemu akhirnya ya sudah kalau memang benar-benar situasi terus begitu kita ketemu dengan orang tua, saya solusinya adalah panggil orang tua kesini untuk kita sama-sama solusinya seperti apa karena kan takutnya memang ada sesuatu yang janggal kan apa bagaimana, kita kan tidak tahu ya makanya kita panggil orang tua kesini kita ngobrol bareng-bareng dan teman-teman setuju ngomong seperti itu,” jelas dia.
Haris Hafid juga membantah bahwa ia sulit dihubungi oleh teman-teman mahasiswa, pernyataan tersebut dinilai tidak sepenuhnya benar, sebab ia juga menanggapi teman-teman mahasiswa yang ingin meminta dispensasi terkait pembayaran perkuliahan yang masih memiliki tagihan untuk bisa mengisi tagihan dengan syarat tertentu.
“Masalah saya kemarin ngomong susah ketemu, saya sumpah ya baru sekali itu saja kemarin tidak balas jawab, kenapa, karena posisinya saya bilang lagi makan, ketemu setengah 4 saya bilang terus jam 5 kurang saya sudah pulang, saya bawa motor, HP di tas, sudah sampai rumah sama anak-anak, anak saya lagi sakit tiba-tiba begitu kan, ya sudah saya sudah fokus sama anak. Keesokannya sih normal lagi, kecuali saya Jumat memang ijin libur ke makam orang tua untuk nyekar kan mau puasa, itu doang kan karena mau puasa, itu doang tidak lebih. Sudah sih selama ini saya tanggapi semua respons teman-teman, ada yang mau telepon, bahkan ada yang telepon malam-malam saya angkat tidak masalah,” jelas Haris.
Penulis: Anggi Pavilda
Editor: Aryo Hadi Wibowo