Diamma.com – Tes pramusim F1 2022 pertama di sirkuit Catalunya, Barcelona berakhir pada Jumat, (25/2). Sesi tersebut tentu menjadi kesempatan untuk para tim-tim F1 menjajal mobil terbarunya.
F1 mengumumkan pembaruan regulasi yang dimana ground effect menjadi konsep di regulasi baru untuk mobil 2022. Ground effect merupakan fenomena ketika perangkat penghasil gaya angkat (lift), seperti sayap, bergerak dengan sangat dekat terhadap permukaan tanah. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan rasio antara lift dengan drag.
Dengan regulasi tersebut, tim-tim F1 dibikin sakit kepala dengan kendala porpoising. Sesuai dengan namanya “porpoising” yang berasal dari kata porpoise, dalam bahasa Indonesia yaitu lumba-lumba, yang berarti terlihat bergerak seperti lumba-lumba saat berenang ketika mobil F1 sedang mengaspal.
Konsepnya, saat mobil menerima downforce yang besar, mobil akan ditekan kebawah sehingga mengakibatkan ruang angin di bawah mobil akan semakin sempit dan terjadi minim pasokan udara.
Puncaknya ketika udara yang diterima oleh mobil, tidak bisa dilewati oleh udara pada terowongan mobil, dan lantai mobil mencapai titik terendah, downforce mobil berkurang drastis, dan pada saat itu mobil akan kembali ke atas.
Hal tersebut terus berulang sehingga mobil akan memantul berulang kali, akibatnya dapat mengganggu kecepatan mobil saat melaju di lintasan. Regulasi baru membuat mayoritas tim F1 berkutat dengan masalah porpoising. Banyak membuat tim-tim bekerja keras untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satu tim F1, Ferarri paling menonjol saat sesi pramusim dengan masalah porpoising. Tidak hanya itu, tim-tim F1 seperti Mercedes AMG, Aston Martin, dan tim F1 lainya terkena dampaknya, terkecuali tim Mclaren tidak banyak terkena dampak porpoising.
Penulis : Aryo Hadi Wibowo
Editor : Aryo Hadi Wibowo