
Diamma.com- Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani berjanji tidak akan membiarkan lebih lama pertumpahan darah di negaranya. Janji itu diucapkan ketika kelompok Taliban sedang menuju kota Kabul untuk menguasai wilayah tersebut.
Melansir dari CNNIndonesia.com, Ghani memberikan pidato pertamanya semenjak Taliban menyerang pada Mei lalu. Dalam pidatonya, Ghani mengatakan bahwa ia berusaha keras untuk menghentikan konflik yang sedang terjadi.
“Saya tidak akan membiarkan perang yang dipaksakan menyebabkan lebih banyak kematian,” ujarnya yang tampak muram, seperti dikutip AFP, Sabtu (14/8).
(Baca Juga: Indonesia Pertahankan Kedutaan di Afghanistan untuk Lanjutkan Hubungan yang Kuat)
Ghani tidak menunjukkan adanya indikasi untuk mengundurkan diri dan tetap mempertahankan kekuasaannya dengan melakukan konsultasi internasional serta memobilisasikan kembali militer.
Salah satu pengamat di Afghanistan, Sayed Naser Mosawi mengatakan bahwa presiden sepertinya tidak punya pilihan lagi.
“Pesan presiden tak cukup definitif untuk mengatakan dia bersedia berjuang sampai akhir. Tapi bagi saya, dia mungkin bersedia memberikan semacam penyelesaian, jika bukan berarti menyerah,” terangnya.
Pidato presiden muncul ketika pasukan AS datang untuk mengevakuasi kedutaan dan ribuan warga negaranya.
Penulis: Sarah Nurzakiah
Editor: Donny Alamsyah