Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Foto: Gramedia

Diamma.com- Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7) pukul 09.17 WIB pada usia 80 tahun. Sapardi menghembuskan napas terakhirnya di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

Hal ini dibenarkan oleh Eka Hospital mengenai kabar meninggalnya Sapardi Djoko Damono.

“Betul, beliau sudah berpulang,” tutur Marketing Communication Manager RS Eka Hospital Erwin Suyanto, mengutip kompas.com, Minggu (19/7).

Sastrawan yang lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940 ini meninggal karena faktor usia dan juga  penurunan fungsi organ. Sebelumnya ia juga telah dirawat di Eka Hospital BSD.

“Bapak masih di ICU karena memang kondisinya perlu dimonitor. (Penyebab) karena usia, tentu fungsi organ menurun dan ada infeksi berat,” demikian keterangan Sonya Sondakh, selaku kerabat Sapardi.

Sapardi Djoko Damono semasa hidupnya pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra di Universitas Indonesia pada tahun 1995-1999. Selain itu, ia juga banyak mengeluarkan karya sastra terkenal seperti Hujan DI Bulan Juni, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu, dan lainnya

Jenazah Sapardi rencananya akan disemayamkan di Kompleks Dosen UI Ciputat, Jalan Ir.  Juanda Nomor 113, Tangerang Selatan. Seusai Ashar, Sapardi akan dimakamkan di Taman Pemakaman Giritama, Giri Tonjong, Bogor.

Penulis: Anindita Safira
Editor: Rahma Angraini