Terlihat beberapa penumpang KRL di Stasiun Bogor pada (9/6) dan diterapkannya physical distancing. Foto: Kompas.com/Kristianto Purnomo

Diamma.com- Walaupun PT KCI sudah kembali mengoperasikan KRL sebelum diterapkannya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun tidak dapat dipungkiri penumpukan antrean tetap terjadi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT KCI, Wiwik Widayanti, bahwa penumpukan antrean di beberapa stasiun Jabodetabek tidak dapat dihindari, karena sebagian orang telah Work From Office (WFO) disejumlah perusahaan.

“Antrean pasti ada, tidak bisa kita hindari di beberapa stasiun.  Tapi tetap kita jaga untuk physical distancing, kami jaga untuk antrean tetap tertib, disiplin sesuai marka di stasiun,” ujarnya pada diskusi virtual, Sabtu (13/6).

Selain itu, ia juga mengatakan telah menghitung kapasitas penumpang di tiap stasiun guna jaga jarak aman.

“Kami sudah hitung kapasitas maksimal masing-masing stasiun tersebut. Kami sudah buat marka, kira-kira berapa penumpang yangg bisa masuk dari pintu stasiun sampai ke peron. Di luar itu silakan menunggu di luar stasiun,” katanya.

Kendati demikian, Wiwik juga berharap agar Pemda setempat di tiap stasiun dapat membantu dalam penertiban penumpang.

“Wilayah stasiun menjadi tanggung jawab PT KCI.  Di luar stasiun pemda tolong bantu jaga supaya tetap tertib dan menerapkan physical distancing,” lanjutnya.

Adapun PT KCI telah menghitung dan mengetahui stasiun mana saja yang dipadati oleh penumpang, seperti halnya Stasiun Bogor, Cilebut, Bojong Gede, Depok, Rangkasbitung, Maja, Parung Panjang, Serpong, Bekasi, Cikarang, dan Tambun.

Penulis: Ria Lestari
Editor: Rahma Angraini