Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (kanan) dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kiri). Foto: Kompas.com

Diamma.com– Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, menyatakan bahwa pihaknya bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan mengembangkan obat antibodi untuk terapi pengobatan pasien Covid-19.

Terapi obat tersebut menggunakan plasma convalescent yang diambil dari darah pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

“Salah satu pengobatan yang dianggap sangat manjur dan setelah dicoba di beberapa negara, itu bagaimana kelola plasma daripada korban atau penderita virus yang sudah sembuh. Setidak-tidaknya 3 minggu itu dikelola jadi obat antibodi,” ujar JK, dilansir dari Kumparan.com.

“Plasma darah itu ada antibodi dan itu dipakai pula untuk obati yang sakit. itu yang dilakukan Eijkman,” tambahnya.

JK kembali menegaskan agar Indonesia tidak bergantung kepada negara lain dalam menangani pandemi Covid-19.

“Indonesia harus punya kontribusi terhadap dunia dalam bidang saintis untuk penanganan corona. Jangan seperti selama ini, apa-apa minta dari China,” ujarnya pada Rabu (13/5).

Adapun Kepala Lembaga Eijkman Amin Subandrio menyatakan, terapi plasma darah tersebut akan diperuntukan untuk pasien dengan kondisi berat.

“Harus disiapkan betul (peruntukannya). Untuk yang sakit-sakit awal sepertinya tidak perlu, karena mereka (pasien) bisa sembuh tanpa itu,” ujar Amin, dilansir dari Kompas.com.

Penulis: Devan Aidan Grimaldi
Editor: Rahma Angraini