Ilustrasi tenaga medis yang sedang melawan virus corona. Foto: Fauzan Kamil/detikcom

Diamma.com- Pemerintah Korea Selatan menetapkan tiga prioritas negara yang akan diekspor alat tes untuk Covid-19 antara lain, Indonesia, UEA (Uni Emirat Arab), dan Amerika Serikat. Hal ini sejalan dengan strategi politik luar negeri Korea Selatan di tiga negara tersebut.

Melansir dari YonhapNews.com, Ratusan negara berlomba-lomba mendapatkan produk-produk tersebut dari Korea Selatan. Atas banyaknya permintaan tersebut, Korsel telah memutuskan menempatkan tiga negara sebagai tujuan prioritas ekspor mereka, yaitu Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan membuat pernyataan itu sehari setelah pemerintah mengadakan pertemuan pertama tim antarlembaga, yang dibentuk untuk diskusi tentang keseimbangan antara permintaan domestik dan ekspor atau penyediaan barang-barang karantina yang bersifat kemanusiaan.

“Negara yang kami prioritaskan adalah AS, karena telah ada lonjakan infeksi baru di sana dan Presiden Donald Trump juga telah membuat permintaan sendiri kepada kami, sementara AS belum melarang masuknya warga kami, dan telah mencapai kesepakatan pertukaran mata uang dengan Korea Selatan,” kata Pejabat Kemlu Korsel pada Jumat (27/3).

UEA masuk daftar prioritas, menurut pejabat tersebut, karena telah mempertahankan kerja sama di berbagai sektor. Sedangkan, Indonesia masuk daftar prioritas karena merupakan negara mitra utama untuk Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southern Policy).

“Kami membentuk tim berpikir, bahwa dukungan itu harus berjalan ke arah mempromosikan tidak hanya kepentingan diplomatik, tetapi juga kepentingan ekonomi praktis. Serta, memaksimalkan kekuatan lunak kami sebagai negara maju dalam hal keahlian karantina,” ucap Pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Pejabat itu juga mengatakan 20 negara telah berharap dapat mengimpor produk-produk tersebut, sekaligus menerimanya sebagai bantuan kemanusiaan. 36 negara lainnya telah mencari barang-barang tersebut melalui kerja sama sektor sipil.

Penulis: Sarah Nurzakiah
Editor: Rahma Angraini