Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari pasangan asal Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith pada laga final Thailand Masters 2020, Minggu (26/1). Foto: badmintonindonesia.org

Diamma.com- Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja harus puas menjadi runner up Thailand Masters 2020 setelah kalah dari pasangan ganda campuran asal Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith dengan 16-21, 21-13, dan 16 -21. Laga final ini berlangsung di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand pada Minggu (26/1).

Hafiz Faisal pun buka suara tentang kekalahan hari ini. Ia mengungkapkan bahwa saat masuk lapangan, dirinya merasa ragu dan tegang saat harus berhadapan dengan Marcus Ellis/Lauren Smith. Rasa ragu ini membuat Hafiz/Gloria menjadi tertekan.

“Saya sendiri masih mencari-cari dan ragu dengan permainan saya, sedangkan mereka (pasangan Inggris) dari awal sudah yakin dengan permainan mereka. Jadi, kita tertekan. Kalau kita main seperti biasa, mungkin bisa lebih enak dapat poinnya,” ungkapnya.

“Faktor tegang dan tidak bisa mengatasi ketegangan itu, terutama saya di set pertama tidak langsung in, sehingga out dan ragu. Kita kehilangan banyak poin dari situ. Tapi kalau kita sudah berusaha masuk dalam permainan, walaupun capek kita bisa dapat poin,” tambah Hafiz.

Pada set kedua, Hafiz/Gloria mampu membalikkan keadaan dan unggul 21-13. Namun, pasangan ini harus gagal merebut set ketiga setelah tertinggal 0-6 pada awal babak.

“Di set kedua, saya coba lepas dari set pertama. Biasanya jika set pertama seperti itu, set kedua bisa lebih rileks. Disaat kita bisa di set kedua, selanjutnya kuncinya ada di set ketiga. Kalau tadi, set ketiga kurang lebih seperti set pertama. Kita tidak bisa keluar dari tekanan saja,” jelasnya.

Gloria pun mengiyakan hal tersebut. Ia tidak puas dengan pertandingan kali ini. Pasalnya, pada pertemuan sebelumnya, ganda campuran peringkat 8 dunia ini berhasil mengalahkan Marcus Ellis/Lauren Smith di Japan Open 2019. Kekalahan pada laga kali ini dijadikan pembelajaran dalam menghadapi pasangan Inggris tersebut.

“Kalau dari aku sendiri, kurang puas dengan hasil seperti ini, karena juga sebelumnya kan pernah menang lawan pasangan Inggris ini, jadi ada satu keyakinan kalau bisa menang. Untuk pembelajarannya, kita harus tahan karena pemain Inggris ini terlihat lebih alot dibanding pasangan Inggris lainnya. Jadi harus lebih tahan permainan bola atasnya,” terangnya.

Penulis: Faradina Fauztika
Editor: Indira Difa Maharani