Diamma.com – Tingkat kematian Virginia Barat meningkat akibat overdosis dan melibatkan opioid. Menurut National InstituteonDrugAbuse pada tahun 2017, ada 49,6 kematian per 100.000 orang.

Tindakan yang disebut stimulasi otak dalam (DBS) Ini merupakan pertama kalinya disetujui untuk kecanduan narkoba.Ini merupakan uji coba yang rumit, melibatkan banyak tim, termasuk ahli etika, psikolog, dan banyak regulator.

Dilansir dari BBC.com,DrAli Rezai menyatakan tekhnik ini digunakan bagi mereka yang telah gagal dalam perawatan lain.

“Perawatan ini ditujukan untuk mereka yang gagal dalam perawatan lain, misal obat, terapi perilaku, ataupun intervensi sosial. Kecanduan itu adalah hal yang kompleks, sehingga jika otak kurang perawatan, lama-lama akan berubah dan menginginkan itu lebih banyak,” ujar drRezai.

Seorang pasien dengan kecanduan opioid diberikan implan otak untuk membantu mengurangi hasratnya. GerodBuckhakter(33) telah berjuang melawan penyalahgunaan zat lebih dari satu dekade, dan telah mengalami overdosis serta menjalani operasi. Awalnya ia diberikan opioid pada umur 18 tahun saat cedera dalam bermain sepak bola.

GerodBuckhalter menjalani operasi implan otak di Rumah Sakit Kedokteran Universitas Virginia Barat. Tengkoraknya di lubangi dan dimasukkan elektroda sebesar 1 milimeter di area spesifik otak untuk mengatur implus, seperti kecanduan dan kontrol diri. Saat alat itu masuk, tim dokter, psikolog, dan pakar kecanduan terus memantau keadaannya.

DrRezaimenunjukan bahwa overdosis menjadi penyebab utama kematiandibawah 50 di Amerika serikat

“Lebih dari separuh pasien kambuh. Kita perlu menemukan solusi karena ini adalah situasi yang mengancam jiwa dan sesuatu yang berdampak pada keluarga dan orang-orang terkasih.”Ungkapnya.

Penulis: Anzila Riskia Putri
Editor: Octavia Dwi Lestari