Arzia Tivany Wargadiredja yang sedang menjawab pertanyaan peserta seminar CRECOF 2019. Foto: Diamma.com/Anzila Riskia Putri

Diamma.com – Pelatihan Jurnalistik kembali diadakan oleh LPM Media Publica. Dengan mengangkat tema ‘Creative Communication Festival’ atau ‘CRECOF’. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yang terdiri dari seminar, pada Selasa (15/10) bertempat di Lab. Humas Fakultas Ilmu Komunikasi dan company visit, pada Rabu (16/10) ke salah satu kantor media yaitu, Trans Media Sosial.

Pada hari pertama dilaksanakannya, CRECOF 2019 menghadirkan tiga pembicara yang profesional di bidangnya. Salah satunya adalah Arzia Tivany Wargadiredja, yang merupakan wartawan berpengalaman, pembuat konten, dan praktisi media. Selama empat tahun, Arzia diketahui juga bertugas sebagai jurnalis, dan ia telah bekerja dengan media multi-platform internasional seperti Reuters, CNN, dan VICE.

Pada sesinya, Arzia memberikan tips dalam pembuatan konten berita di era industri 4.0. Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa media yang tutup karena ketidaksesuaian target pembaca dan konten berita yang disediakan. Menurut Arzia generasi saat ini tidak terlalu tertarik untuk berlama-lama membaca.

“Kebanyakan media yang tutup mempunyai target pembaca yang berada pada usia sekitar 20 tahun. Generasi alpha gak bisa baca lebih dari 8 menit, cerita itu hidup ketika cerita itu dibaca,” ungkapnya.

Arzia juga menyebutkan bahwa konten yang dibuat, harus sesuai dengan generasi saat ini. Arzia juga mengatakan, bahwa ia akan membuat konten untuk anak-anak seperti Greta Thunberg, seorang aktivis iklim termuda. Karena menurutnya, generasi saat ini lebih memiliki kepribadian, toleran, dan lebih peduli terhadap perubahan iklim dan kriminalisasi mariyuana.

Ia menyatakan bahwa saat ini kita tidak bisa membuat konten secara masif untuk mereka tonton, karena mereka lebih tertarik untuk berkecimpung secara langsung, itulah alasan mengapa vlog menjadi begitu di gemari oleh generasi saat ini.

Bagi para mahasiwa yang ingin masuk industri komunikasi di era ini, harus menyiapkan diri dan mengerti kebutuhan generasi saat ini. Arzia kembali menjelaskan mengenai tips permasalahan tersebut.

“Ketika menjadi jurnalis harus siap-siap konten untuk generasi saat ini. Tipsnya adalah terus belajar, belajar desain jurnalistik, visual jurnalistik, dan belajar pemograman,” tuturnya.

Materi yang dizampaikan oleh Arzia Tivany Wargadiredja, tentu menambah pengetahuan mengenai bagaimana dan tips apa saja untuk menjadi jurnalis di era industri 4.0 ini. Hal inilah yang diungkapkan oleh Audria Dwi Kusuma, mahasiswa Fikom 2018.

“Kita jadi tahu bagaimana seluk beluknya jurnalis di era 4.0. Karena, gua sendiri berminat di bidang jurnalis, jadi gua bisa belajar lebih dalam lagi tentang jurnalis dari materi yang udah kak Arzia kasih,” pungkasnya setelah mendengarkan materi yang dibawakan oleh Arzia Tivany Wargadiredja.

Repoorter: Anzila Riskia Putri
Editor: Gadis Ayu Maharani