Diamma.com – WKM Telefikom Universitas. Prof. DR. Moestopo (Beragama) kembali mengadakan acara Pameran Foto Akbar yang berjudul “I Have a Dream”.
Pada tahun ini, Telefikom mengangakat tema “Impian” yang memiliki arti mereka ingin memotivasi seseorang dalam menggapai mimpinya dan apabila mimpi tersebut tidak tercapai, itu bukanlah akhir dari segalanya. Maka dari itu, tujuan dibuatnya pameran ini adalah untuk menuangkan impian ataupun ide para pameris melalui media foto, sehingga pesan serta nilai keindahan seni dapat dinikmati melalui bentuk visual.
Pameran diadakan selama 6 hari, dimulai pada tanggal 19 Agustus-24 Agustus 2019. Dalam acara tersebut bukan hanya pameran saja, tetapi juga terdapat seminar selama 3 hari, bazaar, dan beberapa bintang tamu. Seminar itu sendiri dilakukan pada 20 Agustus 2019 hingga 22 Agustus 2019.
Seminar hari pertama pada 20 Agustus 2019 dibawakan oleh Feri Latief yang berjudul “Travelling With Your Smartphone”. Dalam seminar tersebut membahas tentang bagaimana para pengguna smartphone menggunakan benda tersebut sebagai media untuk fotografi di era yang serba digital ini, serta dengan menggunakan media pendukung lainnya di smartphone tersebut.
Rizka Hardianti selaku Wakil Pelaksana Pameran Akbar tersebut mengatakan bahwa seminar di hari kedua terdapat sharing session antara pameris dan Kurator. Pada kesempatan kali ini yang menjadi Kurator adalah Agustinus Eko dari Galeri Jurnalistik Antara.
“Jadi, hari kedua seminar ada diskusi bareng antara pameris dan kurator yang di mana membahas mengenai konsep foto dan teknik pengambilan foto para pameris serta kurator yang menentukan foto yang mana akan dipamerkan,” ungkap Rizka.
Adapun ia juga mengatakan antusiasme pengunjung terdapat di hari terakhir seminar yang dibawakan oleh Dita Ralena, merupakan salah seorang dokter yang juga stage photographer.
“Pengunjung antusias dan ramai disemua seminar, cuma pas hari terakhir yang Dita Ralena (yang ramai),” tutupnya.
Pameran Akbar yang diselenggarakan di Kantorku Coworking & Space Citywalk Sudirman tersebut diikuti oleh 9 Pameris dan 70 foto yang dipamerkan dalam acara tersebut.
Salah satu pameris mengungkapkan alasannya mengapa ia memotret anjing yang memiliki penyakit skoliosis itu.
“Karena sebenarnya gue pengen nunjukin bukan hanya manusia aja yang bisa bermimpi tetapi anjing pun sebagai makhluk hidup (bukan manusia) juga bisa bermimpi.”
Disamping hal tersebut ia juga mengatakan bahwa dalam memotret anjing tersebut ia harus mengambil sudut pandang yang berbeda agar pesan dalam foto tersebut tercapai.
“Karena, di sini gue motret anjing tersebut ngambil sudut pandangnya dari gue sendiri sebagai fotografer dan dari anjing tersebut sebagai objek. Jadi, pada saat motret gue juga harus merasakan sebagai anjingnya, sebagai makhluk yang ngalamin hal seperti itu. Sementara gue juga ngambil sudut pandang dari pemilik anjing tersebut yang di mana dia masih mau ngurus Wesley (anjing) dan berharap masih bisa berdiri,”tutupnya.
Penulis: Rahma Anggraini
Editor: Octavia Dwi Lestari