Tragedi serangan yang terjadi di Afghanistan. Foto: news.okezone.com

Diamma.com – Akibat dari serangan dari para militan Taliban yang terjadi di kota Ghazni, sebanyak sembilan polisi Afghanistan dinyatakan tewas, pada Sabtu (30/3).

Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Ahmad Khan Seerat selaku juru bicara kepolisian Ghazni, mengatakan bahwa kericuhan terjadi pada Jumat (29/3) pagi dan para militan Taliban menyerang dua pos pemeriksaan yang jaraknya berdekatan.

“Keributan itu dimulai pada Jumat pagi. Secara mendadak, Taliban melancarkan serangan ke dua pos pemeriksaan yang lokasinya berdekatan. Taliban disebut menyergap sekelompok polisi yang sedang bergegas ke tempat kejadian, menewaskan seorang kepala polisi,” Tutur Seerat.

“Secara keseluruhan, sembilan petugas meninggal dunia dan enam lainnya cedera,” Lanjutnya.

“Jumlah korban juga telah dikonfirmasi,” ucap Gubernur Ghazni Arif Noori, seperti dilansir dari Detik.com.

Pemerintahan menanggapi bahwa resiko yang dihadapi pasukan keamanan lokal amatlah rentan, serta mereka berasumsi bahwa keamanan Afghanistan rapuh.

Pada Agustus 2018 lalu, Para militan Taliban tidak membutuhkan waktu panjang untuk bisa menguasai kota Ghazni, sebelum mereka terhempas akibat serangan-serangan udara Amerika Serikat dan pasukan Afghanistan.

Situasi belum juga membaik dan Taliban tetap berusaha melakukan serangan.

Diketahui lebih dari 17 tahun invasi AS berencana untuk menjatuhkan para pejuang Islam. Disisi lain, serangan tersebut ada sejak Amerika Serikat berusaha menengahi perjanjian damai dengan Taliban dan pemerintahan Kabul.

Penulis: Sarah Nurkholifah
Editor: Gadis Ayu Maharani