Diamma.com – Teknologi TeleCTG merupakan alat yang digunakan untuk memonitor gerakan janin, mendiagnosa detak dan irama jantung bayi serta mencatat kontraksi ibu hamil.
Ukuran alat ini jauh lebih kecil dan ringan sehingga mudah untuk diakses di daerah terpencil. Lain halnya dengan akses Cardiotocography di rumah sakit, yang mahal dan besar, sehingga tidak semua orang menjangkau layanan kesehatan tersebut.
Maka dari itu, dibuatlah alat yang portable dan affordable untuk digunakan. Alat ini merupakan inovasi dari alat Cardiotocography (CTG), dan terpilih sebagai salah satu startup layanan kesehatan kehamilan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) pada festival South by Southwest (SXSW) 2019 di Austin Texas, dipertengahan bulan maret lalu.
Abraham Auzan, selaku Co-Founder dan CPO sehati TeleCTG berencana untuk mempromosikan produk hingga benua Afrika. Rencana tersebut diyakininya agar potensi pasar berskala Internasional tumbuh sebagaimana mestinya.
“Kita akan coba masuk ke sekitar 15 negara di Afrika, kenapa? Karena kondisi geografisnya bukan kelautan tapi padang pasir atau pun hutan-hutannya yang jauh dari satu tempat ke tempat lainnya,” tutur Abraham, dilansir dari CNNIndonesia.com.
Tidak hanya di Afrika, perangkat medis ini pun nantinya akan diperkenalkan di Amerika Latin seperti, Peru dan Brazil.
Ungkapan lainnya juga dituturkan Abraham bahwa Bekraf dalam acara SXSW sebagai platform yang baik bagi inovator muda untuk bersaing secara global dan mendorong industri kesehatan dalam negeri.
“Ini sudah tahun ke-3 Bekraf berpartisipasi dalam acara SXSW, kebetulan tahun ini kita dapat undangan langsung. Kami menganggap momentum kemarin menjawab agenda pemerintah, di mana (akan) mendorong industri kesehatan dalam negeri,” ungkapnya.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com, Abraham mengatakan bahwa dirinya akan segera memamerkan dan mempantenkan perangkat medis tersebut sebagain satu-satunya alat revolusi CTG di dunia dari Indonesia.
“Kami menampilkan perangkat berpaten kami sebagai alat perangkat medis diagnostik yang pertama dan satu-satunya dari Indonesia. Kami memamerkan revolusi CTG di dunia dan hal ini akan membuat suatu perubahan signifikan untuk masa depan dunia kesehatan. Kami berharap bahwa kami dapat menyebarkan visi kami ke dunia dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih sehat untuk hidup,” ujarnya.
Penulis: Sarah Nurkholifah
Editor: Gadis Ayu Maharani