Master of Ceremony. Foto: wikiHow.com

Diamma.comMaster of ceremony atau yang biasa kita kenal dengan sebutan MC, memiliki arti sebagai penguasa acara, pemandu acara, atau pembawa acara. Dengan kata lain MC adalah orang yang bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan suksesnya suatu acara.

Umumnya, kunci menjadi seorang MC yang handal dan berkarakter adalah dengan percaya diri. Untuk menciptakan kepercayaan diri tersebut, seorang MC harus tahu dan mengerti mengenai acara apa yang akan dibawakannya nanti.

Tidak hanya percaya diri, seorang MC juga harus menguasai beberapa teknik atau cara pengolahan kata yang baik, agar apa yang diucapkan mudah dipahami dan menarik.

Nah, berikut ini adalah beberapa teknik yang wajib dikuasai oleh seorang MC, simak yuk!

1. Phrasing
Seorang MC harus menguasai pembagian atau pemenggalan kata dalam sebuah kalimat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan audiens dalam menerima pesan dengan jelas, dan tepat.

2. Articulation
Kejelasan pengucapan huruf, suku kata atau pun kata, akan menambahkan skill dalam berbicara di depan umum. Tujuannya, agar audiens bisa mengerti apa yang disampaikan oleh MC. Dengan begini, audiens akan menikmati berjalannya seluruh acara jika MC berbicara dengan artikulasi yang jelas.

3. Speed
Kecepatan pengucapan yang wajib diketahui seorang MC adalah 110-130 kata per menit. Yang perlu diperhatikan adalah, jika terlalu lambat, acara akan menjadi monoton. Sedangkan, apabila terlalu cepat, audiens akan tidak tertarik, tidak peduli, atau tidak paham pada apa yang disampaikan. Maka, MC harus selalu menjaga tingkat kecepatannya saat berbicara.

4. Stressing
Sebelum acara dimulai seorang MC akan hadir lebih awal untuk mempelajari isi dari keseluruhan acara. Dengan memberi tekanan pada kata-kata yang dimaksud. Hal ini dilakukan untuk menetukan kalimat mana yang harus diberi penekanan.

5. Intonation
Tinggi rendahnya, irama, lagu dan kalimat, digunakan MC untuk menarik pendengar agar memperhatikannya. Tujuannya adalah untuk menghindari acara yang monoton, dan kejenuhan audiens. Jika terjadi kebosanan pada audiens, gunakanlah intonasi yang sedikit tinngi untuk mengembalikan fokus peserta kepada MC.

6. Pause
Seorang MC harus pandai dalam mengambil kesempatan untuk mengatur pernafasannya. Dengan begitu, hal tersebut akan memudahkan MC dalam berbicara menggunakan artikulasi yang jelas. Pendengar pun akan mengerti isi dari seluruh acara tersebut. Untuk melirik cue card juga dapat dilakukan seorang MC saat berhenti sejenak mengambil nafas.

Selain keenam teknik pengolahan kata tersebut, seorang MC juga harus berpenampilan menarik, atraktif, punya wawasan yang luas, serta memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Selamat berlatih!

Penulis: Siti Anissa Savina
Editor: Gadis Ayu Maharani