Diamma.com- Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun1980-an,saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama.
Punk mulai masuk ke Indonesia sekitar akhir 1970 an. Masuknya gaya hidup punk ke Indonesia diawali pula oleh masuknya musik-musik beraliran Punk ke Indonesia.
Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki stereotip buruk untuk anak punk. Namun berbeda dengan Reo, salah satu mahasiswa fakultas komunikasi.
Menurutnya, anak punk tidak buru seperti kebanyakan stereotip masyarakat. Sejak SD, ia sudah mulai berinteraksi dan kenal dengan anak Punk.Reo berpikir kalau Punk itu keren.
“Sejak SD sih sudah dikenalin sama ke anak Punk sama kakak dan temen-temen rumah. Tidak semua anak punk buruk,” ujarnya.
“Punk pokoknya keren. Apalagi pas tahu sejarahnya. Gue tahu salah satu komunitas anak punk, namanya Taring Babi. Di sana mereka melakukan aktivitas-aktivitas positif, kayak buat baju, aksesoris, patch. Buat masyarakat yang mau ikut belajar terampil di sana, datang aja. mereka terbuka kok,” tambahnya.
Dilansirdari salah satu saluran YouTube, taring babi ini merupakan komunitas marjinal yang dibuat oleh perkumpulan anak punk. Nama taring babi diambil untuk menggambarkan sifat rakus. Rakus di sini artinya adalah bersimpang jauh dari asas-asas manusia sebagai makhluk sosial.
Penulis: Rafika Rani
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)