
Diamma.com- Setelah mengunjungi LPM Hayamwuruk, kini giliran LPM Scientiarum(SA) yang menjadi tujuan studi banding LPM Diamma selanjutnya. Kunjungan ini merupakan penutup rangkaian studi banding LPM Diamma yang dilaksanakan pada Sabtu (6/10) di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.
Acara dibuka dengan sambutan dari kedua pemimpin umum yang dilanjutkan dengan pengenalan sejarah terbentuknya kedua LPM serta program kerja dan produk-produk yang dihasilkan dari masing-masing LPM.
Berbeda dengan LPM lainnya, LPM Scientiarum memiliki cara tersendiri dalam penyebaran isu yang mereka olah. Selain menggunakan media cetak seperti majalah, LPM Scientiarum juga memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang untuk penyebaran isu beritanya. LPM Scientiarum menggunakan desain infografis dalam menyebarkan isu berita, serta mengunggah berita dalam bentuk video yang menarik.
Usai sharing session, LPM Scientiarum mengaku mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan untuk kedepannya.
“Aku seneng banget sama pemberitaan Diamma yang di mana ngambil dari sumber-sumber lain, di mana Scientiarum belum pernah melakukan hal itu. Semoga dengan cara begitu, SA juga bisa mengisi konten-kontennya lain. Terutama di Diamma TV itu, dari SA kita suka banget sama idenya itu,” ungkap pemimpin umum LPM Scientiarum Delaneira Timothea.
“Semoga kita juga bisa belajar lebih banyak tentang pembuatan video-video bersama Diamma, dan SA juga berharap supaya kami bisa menjalin hubungan lebih lanjut sama Diamma. Semoga hubungan ini engga putus dan semoga juga SA bisa gantian pergi ke Diamma,” lanjut Dela.
Acara studi banding ke LPM Scientiarum ditutup dengan pemberian cenderamata dari LPM Diamma, dan sesi foto bersama di pelataran kampus UKSW. Tak hanya Dela, Annisa Yulita selaku perwakilan Latbang dari LPM Diamma pun mengungkapkan harapannya untuk kegiatan studi banding ini.
“Harapan kedepannya, semoga dengan diadakannya studi banding ini, diamma lebih maju dan berkembang, semakin kreatif dan menjalin hubungan yang luas dan kerjasama dengan LPM yang lainnya,” harapnya.
Reporter: Wiji Adinda Putri
Editor: Siti Nurmayani Putri