BMKG mendeteksi empat titik tsunami. Foto: twitter.com/infobmkg

Diamma.com- Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB menimbulkan tsunami di beberapa titik. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi empat titik tsunami, di antaranya Carik, Badas, Lembar, dan Benoa.

Tsunami pertama terdeteksi di Carik pada pukul 18.48 WIB setinggi 0,135 m atau 13,5 cm, hanya berselang dua menit setelah gempa utama terjadi. Kemudian, disusul tsunami di Badas setinggi 0,100 m atau 10 cm pada pukul 18.54 WIB.

Ketiga, tsunami di Lembar terjadi setinggi 0,090 m atau 9 cm pada pukul 19.27 WIB. Tsunami terakhir pun terjadi pada pukul 19.58 WIB, ketinggia 0,020 m atau 2 cm di Benoa, Bali.

“#Pemutakhiran, Tsunami akibat Gempa Mag: 7.0 skala richter (SR), telah terdeteksi di Carik (18.48 WIB) 0.135 m, Badas (18.54 WIB) 0.100 m, Lembar (19.27 WIB) 0.090 m, dan Benoa (19.58) 0.020 m,” tulis akun Twitter resmi BMKG, @infobmkg.

Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan meskipun potensi ketinggian tsunami hanya 0,5 meter, tetapi BMKG tetap memberikan peringatan kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan topografi pantai yang dapat menyebabkan dampak yang berbeda.

“Kalau pantai datar ada teluk, ketinggian 0,5 meter ini bisa jadi lebih (tinggi). Itu jadi dasar, peringatan dini diumumkan. Tergantung topografi. Skenario terburuk harus diberikan peringatan dini untuk menyelamatkan warga di sekitar lokasi. Namun, levelnya wasapada paling rendah,” ujarnya.

Saat ini, BMKG pun telah mengakhiri peringatan dini tsunami pukul 20.25 WIB. Namun, masyarakat tetap dihimbau untuk waspada.

Penulis: Faradina Fauztika
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)