Diamma.com- Sebuah pohon yang dianggap sebagai icon padang rumput Afrika sedang sekarat dalam keadaan misterius.
Para ilmuan telah menemukan bahwa sebagian besar dari pohon Baobab yang terbesar dan tertua telah mati selama 12 tahun terakhir. Mereka menduga hal tersebut merupakan akibat dari perubahan iklim, meskipun belum ada bukti nyata mengenai hal ini.
Diketahui pohon Baobab dapat bertumbuh dengan ukuran yang sangat besar dan dapat hidup ratusan bahkan mencapai ribuan tahun.
Para peneliti dari Universitas di Afrika Selatan, Rumania, dan AS mengatakan hilangnya pepohonan Baobab adalah suatu peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut jurnal Nature Plants fenomena ini bukan disebabkan oleh wabah.
“Kami menduga bahwa kematian monumental Baobabs mungkin terkait kondisi iklim yang mempengaruhi wilayah setempat khususnya Afrika Selatan,” kata tim peneliti yang dipimpin oleh seorang Dokter bernama Adrian Patrut dari Babes-Bolyai University di Rumania.
“Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung atau membantah anggapan ini,” lanjutnya.
Pohon-pohon yang mati atau sekarat ditemukan di Zimbabwe, Namibia, Afrika Selatan, Botswana dan Zambia. Pepohonan itu berusia antara 1.000 hingga lebih dari 2.500 tahun.
Penulis: Deske Desiana Tapada
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)