Tumpahan minyak yang mencemari teluk Balikpapan. Foto: katadata

Diamma.com- Direktur Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo mengatakan ada dugaan baru bahwa patahnya pipa perusahaan minyak negara tersebut disebabkan oleh adanya jangkar kapal pengangkut batu bara yang menghantam pipa.

Secara kronologis, kapal yang disebut berbendera Panama tiba di pelabuhan Balikpapan pukul 02.00 WITA, Jumat 31 Maret 2018. Kemudian, kapal bersandar di dermaga pukul 05.55 WITA.

Kapal yang terdiri dari ABK asing tersebut lalu memuat batu bara, hingga kurang lebih pukul 12.20 WITA sebanyak 14 ribu metric ton. Kemudian, agen kapal mengajukan persetujuan berlayar, selanjutnya, surat ijin berlayar terbit pada pukul 12.47 WITA.

“Pada Jumat, mereka naik ke atas kapal pada pukul 20.30 WITA. Lalu mereka berangkat, Jumat 30 Maret tuh pukul 21.08  WITA,” ujar Agus di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Agus menduga, kapal tersebut melempar jangkar hingga mengenai pipa milik Pertamina.

“Dalam pelayaran ini, kapal ini diperkirakan, jangkarnya lolos. Ada miskomunikasi nahkoda sama penjaga jangkar. Jadi jangkar melorot,” lanjutnya.

Keesokan harinya, patroli laut menemukan tumpahan minyak.

“Sabtu pada pukul 06.00 WITA pagi, ada tumpahan minyak. Ini kami lakukan pengecekan, Pagi pagi mereka patrol, terus ternyata ada ini,” tutupnya.

Penulis: Qhoridatul Khanifah
Editor: Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)