Sampel air minum kemasan bermerek dari berbagai dunia yang diuji kadar mikroplastik oleh State University of New York at Fredonia. Foto: BBC

Diamma.com- Air minum kemasan yang beredar luas di pasaran ternyata mengandung partikel mikroplastik. Mikroplastik dapat menimbulkan bahaya terhadap kerja hati dan ginjal bila terus terakumulasi di dalam tubuh.

Temuan ini terungkap dalam hasil penelitian global State University of New York at Fredonia yang didukung Orb Media, organisasi media nirlaba di Amerika Serikat.

Hasil penelitian dipublikasikan serentak oleh 12 media di seluruh dunia. Diantaranya Tempo (Indonesia), BBC (Inggris), Deutsche Welle (Jerman), dan CBC (Kanada).

Peneliti State University of New York at Fredonia menguji 259 botol air minum dari 11 merek yang dijual di delapan negara. Hasilnya, 93 persen air botolan yang menjadi contoh ternyata mengandung mikroplastik.

Sampel juga diambil dari Indonesia. Sebanyak 30 botol Aqua yang dibeli di Jakarta, Bali, dan Medan, diterbangkan ke New York pada November 2017 untuk diuji oleh tim dari University of New York at Fredonia.

Hasilnya mencengangkan, setiap botol Aqua yang menjadi sampel rata-rata mengandung 382 mikroplastik partikel per liter. Ukurannya beragam, mulai dari 6,5 mikrometer, hingga lebih dari 100 mikrometer.

Kandungan terbanyak dalam 1 sampel Aqua mencapai 4.713 partikel mikroplastik per liter.

Adapun secara global, kandungan partikel ini paling banyak ada di air kemasan Nestle Pure Life dengan total 10.390 partikel mikroplastik per liter.

Penulis : Liza Luai’ati Niswah
Editor : Siti Nurmayani Putri
(Dilansir dari beberapa sumber)