Diskusi mengenai hoax dalam penyebaran informasi di berbagai media. Foto: Kompas.com

Diamma.com – Direktur Informasi dan Komunikasi Badan Intelijen Negara Wawan Purwanto menyebut generasi milenial paling mudah untuk dipengaruhi infomasi hoax.

Usia muda pada masa sekarang ini, terbilang paling banyak mengonsumsi informasi di media sosial “Generasi milenial paling rentan bahaya hoax,” kata Wawan dalam diskusi di Jakarta, Rabu (14/3).

Facebook menjadi sumber berita utama bagi masyarakat kalangan muda. Masyarakat dihimbau untuk kritis dalam menerima informasi tertentu

“Pemberitaan yang salah seringkali menampilkan judul yang menggugah emosi sehingga menarik minat pembaca,” ujar Wawan.

Di era kebebasan berekspresi melalui Postingan, suatu fakta tidak lagi menjadi suatu hal khusus dalam penyampaian informasi.

Penyebar hoax memiliki pengaruh yang besar daripada fakta yang sebenarnya. Oleh karena itu sebagai masyarakat, perlu sikap kritis dan bijak dalam menerima serta menyebarkan informasi dari media sosial.

“Pengguna internet yang tidak waspada dengan hoaks dengan mudah menyebarkan ke temannya di medsos sehingga memunculkan efek bola salju yang menggelinding makin besar,” tambahnya.

Bagi para media yang telah dipercaya masyarakat, seharusnya mampu menyaring berbagai informasi, agar masyarakat tidak terkecoh oleh berbagai informasi hoax.

Wawan mengatakan “sedianya media massa menjadi pihak yang meluruskan pemberitaan hoax,”

“Bukan justru menjadi ruang untuk mengamplifikasi kebohongan tersebut,” tutup Wawan.

Namun, banyak sekali ditemukan media yang telah dipercaya, yang juga menyebarkan informasi hoax di berbagai media sosial.

Penulis: Ivan Nurhidayat
Editor: Alya Farah
(Dilansir dari beberapa sumber.)