Diamma.com – Pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur sering terjadi kemacetan. Penerapan ganjil-genap ini akan diterapkan bagi mobil bergolongan satu yang akan menuju Jakarta.
Seiring dengan pembangunan LRT yang menyebabkan penumpukkan volume kendaraan, Pemerintah akan menerapkan kebijakan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada 12 Maret 2018 mendatang.
Namun kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, terutama pengguna mobil pribadi. Banyak masyarakat yang khawatir kebijakan tersebut akn menyulitkan pengguna mobil pribadi. Menanggapi hal tersebut, kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir. Masih banyak pintu tol yang dapat dilewati.
“Bisa masuk dari pintu lainnya, seperti sebelum Bekasi Timur. Itu ada pintu Tambun. Setelah Bekasi Barat, itu ada pintu tol Pondok Gede. Silahkan, mereka pilih yang mana,” ungkapnya.
Ia pun menambahkan, bahwa masih banyak jalur alternatif yang dapat dilalui untuk menuju ke Jakarta. Masyarakat dihimbau untuk melalui jalur tersebut.
“Jadi begini, jalur alternatif sudah kami siapkan, terutama Kalimalang, Arteri, dan itu ada Becakayu juga,” tambahnya.
Meskipun begitu, kebijakan ini hanya bersifat sementara sampai pembangunan selesai. Bambang pun berharap, kebijakan ini akan mampu mengurangi volume kendaraan.
“Kami targetkan mengurangi 50 persen kendaraan yang lewat. Kami juga sudah kordinasi dengan Dishub Bekasi dan Polres. Jadi, di depan pintu akan ada petugas yang membantu menangani rekayasa lalu lintas,” ujarnya.
Kebijakan ini akan berlaku pada hari Senin — Jum’at pukul 06.00 — 09.00 WIB dimana sering sekali terjadi penumpukkan kendaraan. Perlu diketahui, bahwa kebijakan ini tidak akan diterapkan pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Penulis: Faradina Fauztika
Editor: Alya Farah
(Dilansir dari beberapa sumber)